Desa Cantik Berdampak Positif Pada Desa Pologaan

Mateng(Sulbar)–Menetapkan Desa Polongaan, Kecamatan Topoyo, Mamuju Tengah, sebagai Desa Cinta Statistik (Cantik).

 

Kepala Desa Polongaan, Semuel Pampang Langi mengatakan, penetapan itu dilakukan secara simbolis di kantor Bupati Mamuju Tengah, Kamis (11/7/2024).

 

Ia mengatakan, adanya Desa Cantik itu dapat berdampak positif pada Desa Polongaan.

 

“Ini akan berdampak positif bagi Desa Polongaan, karena Polongaan sudah bisa mengelola data dengan baik,” ujarnya, Rabu (7/8/2024).

 

Program Desa Cantik ini secara umum bertujuan untuk meningkatkan literasi, kesadaran, dan peran aktif perangkat desa serta masyarakat dalam penyelenggaraan kegiatan statistik, men-standarisasi pengelolaan data statistik guna menjaga kualitas dan keterbandingan indikator statistik, serta mengoptimalkan penggunaan dan pemanfaatan data statistik, sehingga, program pembangunan di desa dapat tepat sasaran.

 

Menindaklanjuti program tersebut, BPS melakukan pembinaan dan pelatihan di balai Desa Polongaan, Kecamatan Tobadak, Mamuju Tengah, Rabu (7/8/2024).

 

Sebanyak 12 agen statistik di Desa Polongaan mendapat binaan dari BPS, agen-agen tersebut terdiri dari aparat desa dan masyarakat.

 

Statistisi Ahli Pertama BPS Mamuju Tengah, Pramanda Abruri mengatakan, Desa Polongaan menjadi desa pertama menjadi binaan BPS.

 

“Sejak BPS kabupaten Mamuju Tengah terbentuk tahun 2023, Desa Polongaan menjadi desa pertama menjadi binaan BPS Mamuju Tengah sebagai Desa Cinta Statistik,” jelasnya

 

Desa Polongaan terpilih sebagai desa yang mendapatkan pembinaan melalui program Desa Cantik karena memenuhi kriteria, antara lain memiliki komputer/PC/laptop, memiliki fasilitas internet yang berfungsi di kantor desa, dan memiliki aparat desa yang mampu mengoperasikan komputer.

 

Selain itu, jarak yang mudah diakses serta memiliki website yang aktif menjadi nilai tambah buat desa Polongaan menjadi desa binaan BPS.

 

“Para agen diharapkan dapat meningkatkan kapasitas sumber daya manusia di Desa Polongaan dalam pengelolaan data statistik,” tutupnya. (*)