Terima Laporan KLB terkait DBD, PJ Gubernur Sulbar Utus Sejumlah OPD Lakukan Intervensi

Mamuju (Sulbar) — Pejabat (Pj) Gubernur Provinsi Sulawesi Barat Bahtiar Baharuddin memberikan atensi atas laporan Kejadian Luar Biasa (KLB) yaitu peningkatan kasus DBD di Kecamatan Tubbi Taramanu Kabupaten Polewali Mandar.

 

Olehnya,  PJ Gubernur Sulawesi Barat , Bahtiar Baharuddin  mengutus Dinas Kesehatan, BNPB, Dinas Sosial, dan OPD lainnya untuk melakukan intervensi di titik yang menjadi indikasi terjangkitnya DBD.

 

“Segera turun ke lokasi, tangani yang sakit dan bantu keluarga dan lakukan fogging massal,” tegas Bahtiar.

 

Pj Bahtiar juga meminta OPD terkait agar berkoordinasi dengan Pemkab serta Forkopimda untuk kerjabakti massal sebagai upaya mencegah peningkatan kasus DBD di setiap wilayah.

 

Terkait laporan KLB, Kepala Dinas Kesehatan Sulbar drg. Asran Masdy menyampaikan, kasus yang terjadi mengelompok di Dusun 1 Ambopadang,  Desa Ambopadang terjadi kerentanan penyakit DBD disebabkan oleh sistem imunitas virus dengue yang belum terbentuk.

 

Sejak 25 September 2024 Puskesmas Tutar menerima 1 laporan kasus DBD yang dirawat di Puskesmas Batupanga. Melalui laporan tersebut, tim TGC Puskesmas melakukan penyelidikan epidemiologi pada alamat pasien untuk mendeteksi adanya penambahan kasus. Hasil kegiatan ditemukan 5 kasus tambahan dalam satu rumah.

 

Laporan kemudian diinformasikan berjenjang ke Dinas Kesehatan yang kemudian ditindaklanjuti pada tanggal 26 September 2024. Tim TGC Puskesmas bersama Tim TGC Dinas Kesehatan  kembali melakukan penyelidikan epidemiologi lanjutan.  Kasus kemudian terus bertambah 2 kali lipat lebih dalam kurun waktu 2 minggu. Total kasus per tanggal 17 Oktober 2024 sebanyak 95 Kasus.

 

Berbagai intervensi dilakukan seperti Fogging dan Pemberian bubuk abate pada tanggal 26 September, tgl 30 September dan 5 Oktober. Selain itu melakukan Pertemuan di kantor Desa 30 September 2024 dihadiri kepala  Desa, kepala dusun, kader, babinkamtibmas dan masyarakat dalam rangka mensosialisasikan masyarakat tentang bahaya DBD.

 

“Berdasarkan hasil evaluasi kegiatan intervensi PSN belum maksimal, maka dilakukan pertemuan ke 2 di kantor Desa tgl 9 Oktober 2024 dihadiri kepala Desa, perwakilan camat, tokoh agama, kepala Dusun dan masyarakat Desa Ambopadang,” beber Kadinkes.

 

Terakhir,  situasi sampai 17 Oktober 2024, perawatan pasien kasus DBD pada Pustu, Puskesmas dan rujukan ke RSUD, tercatat  Rawat inap pustu= 19 Orang, Rawat inap puskesmas tutar 2 Orang, Rawat inap puskesmas batupanga 1 Orang, Persiapan rujuk ke RS wono (bumil) 1 Orang,  Sembuh = 72 Orang.

 

Intervensi jangka pendek, Untuk Pelayanan Perawatan di Pustu akan dibangunkan Tenda Darurat,  berkoordinasi dengan BNPB, dan berkoordinasi dengan Puskesmas terdekat yaitu Puskesmas Batupanga

 

” Pelaksanaan Foging Fokus pada tanggal 19 Oktober 2024, serta Advokasi dan Pendampingan dalam rangka penggerakan masyarakat untuk pemberantasan Sarang nyamuk secara rutin, serta mempersiapkan  1 buah unit mesin pogging beserta insektisidanya untuk diserahkan ke Pemerintah Kabupaten Polman lewat Dinkes Polman,” tandasnya.***