Berbagai Kebiasaan Yang Memicu Radang Usus Buntu, Salah Satunya, Kurang Minum Air

Newssulawesi.com – Sudah menjadi rahasia umum jika air memiliki peran besar bagi kesehatan tubuh kita. Namun hal itu terkadang kita sepelekan sehingga tubuh kita tidak memenuhi asupannya setiap hari.

Tubuh yang tidak memenuhi asupan air yang cukup akan rentan terkena masalah dehidrasi yang bisa memicu gangguan fungsi pada berbagai sistem dan organ dalam tubuh, termasuk radang usus buntu.

Sebagai informasi, usus buntu sebenarnya adalah salah satu bagian usus yang berukuran kecil dengan lokasi di perut bagian kanan bawah. Panjangnya juga hanya sekitar 8 hingga 13 cm. Jika sampai meradang, maka akan menyebabkan sensasi nyeri yang luar biasa. Jika tak ditangani dengan baik, bisa jadi usus buntu pecah dan menyebabkan masalah yang jauh lebih serius.

Radang usus buntu seringkali terjadi akibat penyumbatan pada bagian usus ini. Selain itu, jika kita mengalami sembelit parah dan membuat kotoran akhirnya mencapai bagian ini, maka usus buntu juga bisa mengalami peradangan parah.

Pakar kesehatan menyebut sembelit parah bisa disebabkan oleh kebiasaan kurang minum. Tanpa adanya cairan yang cukup, maka saluran pencernaan akan kesulitan menggerakkan sisa makanan yang seharusnya dibuang, kotoran juga akan menjadi jauh lebih keras, bukannya lembut sehingga sulit untuk dikeluarkan oleh perut. Hal ini berarti, kurang minun memang bisa meningkatkan risiko terkena radang usus buntu.

Selain itu, kebiasaan menerapkan pola makan yang kurang sehat seperti jarang mengonsumsi makanan berserat juga bisa menjadi pemicu sembelit yang berpotensi menyebabkan radang usus buntu.

Radang usus buntu atau apendititis bisa menyerang siapa saja. Anak-anak dengan usia 10 tahun hingga orang dewasa dengan usia lebih dari 30 tahun bisa terkena masalah kesehatan ini.

Berikut adalah beberapa penyebab radang usus buntu yang sebaiknya kita waspadai.

1. Infeksi saluran pencernaan

Jika kita tidak mengonsumsi makanan yang higienis, makanan yang tidak dimasak hingga benar-benar matang, atau malas mencuci tangan sebelum makan, maka hal ini akan meningkatkan risiko masuknya bakteri, kuman, virus, hingga cacing ke dalam saluran pencernaan. Masalahnya adalah hal ini bisa memicu infeksi saluran cerna.
Jika sampai bakteri, virus, cacing, dan benda-benda berbahaya lainnya ini mencapai bagian usus, maka bisa menyebabkan infeksi yang akhirnya memicu radang usus buntu.

2. Mengonsumsi makanan yang kurang sehat

Beberapa jenis makanan tidak sehat jika dikonsumsi dengan berlebihan juga bisa menyebabkan datangnya radang usus buntu. Makanan instan, makanan yang dibakar hingga gosong, hingga makanan yang terlalu asin atau terlalu pedas jika dikonsumsi dengan berlebihan bisa menyebabkan masalah kesehatan ini.

3. Polusi udara

Tak disangka, polusi udara juga terkait dengan risiko terkena radang usus buntu. Berdasarkan sebuah penelitian yang dipublikasikan hasilnya dalam jurnal berjudul Environmental Health Perspective pada 2013 silam, dihasilkan fakta bahwa paparan polusi udara yang berlebihan bisa menyebabkan peningkatan risiko penyakit ini.

4. Cedera

Trauma pada perut atau mengalami cedera di bagian yang sama bisa memicu datangnya radang usus buntu. Jika ada benda asing yang masuk ke dalam saluran pencernaan, dampaknya juga sama.

(Sumber: doktersehat.com)