Berikut Beberapa Gangguan Kesehatan Akibat Konsumsi Mie Instan Secara Keseringan

Newssulawesi.com – Mie instan merupakan makanan alternatif yang sering di konsumsi karena dalam penyediaannya mudah dan cepat. Namun terkadang kita mengabaikan dampak negatif apabila keseringan mengkonsumsinya.

Makanan seperti mie instan pada umumnya dipercaya dapat menyebabkan obesitas dan masalah pencernaan.

Hal itu disebabkan kandungan zat (campuran dalam pembuatan ) mie instan. Di samping itu mie instan tidak memenuhi kebutuhan gizi seimbang bagi tubuh. Bahaya makan mie instan setiap hari juga dirasakan karena kandungan karbohidrat yang besar.

Walaupun di dalam mie instan terdapat kandungan karbohidrat dalam jumlah besar tetapi kandungan vitamin, mineral maupun protein yang ada didalamnya sangat sedikit. Hal itu berbeda jika makan mie instan dengan campuran bahan lain yang mengandung vitamin seperti penambahan jenis sayuran seperti wortel, sawi, tomat dll

Sumber protein bisa juga di dapatkan jika di tambah seperti telur, ikan , tempe, daging dsb. Satu takaran saji mie instan yang berjumlah 80 gram dapat menyumbangkan energi sebesar 400 kkal, yaitu sekitar 20% dari total kebutuhan energi harian (2.000 kkal).

Energi yang disumbangkan dari minyak berjumlah sekitar 170-200 kkal. Hal lain yang kurang disadari adalah kandungan minyak dalam mie instan yang dapat mencapai 30% dari bobot kering. Hal tersebut perlu diwaspadai bagi penderita obesitas atau mereka yang sedang menjalani program penurunan berat badan yang dapat menjadi akibat makan mie tiap hari.

Efek Makan Mie Instan Setiap Hari – Kandungan MSG
Salah satu penyebab orang berpikir tentang bahaya makan mie instan setiap hari pada kesehatan adalah kandungan resep yang dikenal sebagai monosodium glutamate atau disingkat MSG yang berfungsi sebagai penyedap rasa utama di hampir semua makanan di Asia.

Ternyata efek mie instan setiap hari bukan cuma dikarenakan kandungan nutrisinya yang kurang, tapi juga bisa merugikan kesehatan bagi mereka-mereka yang mengkomsumsi salah satunya menurut dokter mie instan penyebab timbulnya kanker, hal itu disebabkan oleh zat lilin sebagai campuran pembuatan mie instan yang berfungsi agar mie instan tidak lengket saat dimasak. Walaupun hasil dari penelitian Badan POM isu lilin yang ada dalam mie instan dinyatakan tidak benar.

Bahaya Makan Mie Instan Setiap Hari – Isu Lilin
Isu ini ternyata tidak benar. Mengenai isu lilin pada mie instan, Badan POM mengatakan tidak menemukan adanya bahan tersebut. Mengenai penggunaan lilin ini pun dibantah oleh salah satu produsen mie instan di Indonesia, PT Indofood.

“Geletinasasi pada mie disebabkan mie dibuat dengan pengukusan dan penggorengan. Jadi, isu lilin kan isu lama yang tidak benar,” kata Siegfried, Public Relation PT Indofood cabang Jawa Barat.
Akibat Makan Mie Tiap Hari bagi Penderita Autisme dan Hipertensi.

Efek mengonsumsi mie instan setiap hari adalah kandungan natriumnya yang tinggi. Natrium yang terkandung dalam mie instan berasal dari garam (NaCl) dan bahan pengembangnya. Bahan pengembang yang umum digunakan adalah natrium tripolifosfat, mencapai 1% dari bobot total mie instan per takaran saji.

Natrium memiliki efek yang kurang menguntungkan bagi penderita maag dan hipertensi. Bagi penderita maag, kandungan natrium yang tinggi akan menetralkan lambung, sehingga lambung akan mensekresi asam yang lebih banyak untuk mencerna makanan.

Akibat makan mie tiap hari adalah keadaan asam lambung yang tinggi akan berdampak pada pengikisan dinding lambung dan menyebabkan rasa perih. Sedangkan bagi penderita hipertensi, natrium akan meningkatkan tekanan darah karena ketidakseimbangan antara natrium dan kalium (Na dan K) di dalam darah dan jaringan.

Kelemahan lain mie instan adalah tidak dapat dikonsumsi oleh penderita autisme. Hal tersebut disebabkan karena mie instan mengandung gluten, substansi yang tidak boleh dikonsumsi oleh penderita autisme.

Akibat Makan Mie Instan – Lebih Cepat Lapar
Sifat karbohidrat dalam mie berbeda dengan sifat yang terkandung di dalam nasi. Sebagian karbohidrat dalam nasi merupakan karbohidrat kompleks yang memberi efek rasa kenyang lebih lama. Sedangkan karbohidrat dalam mie instan sifatnya lebih sederhana sehingga mudah diserap. Akibatnya, mie instan memberi efek lapar lebih cepat dibanding nasi dan untuk makan mie instan “dengan baik,” sebaiknya diberi lauk-pauk yang lain terutama sayuran yang berserat.

Namun, untuk memenuhi kebutuhan gizi dalam tubuh, satu bungkus mie belumlah cukup. Jika melihat iklan di layar televisi, cara makan mie yang baik adalah dengan menambah menu yang berasal dari bahan dasar hewani dan sayur-sayuran berserat.

Iklan mie di layar kaca menampilkan kebiasaan orang makan mie instan dengan tambahan menu seperti ayam, ikan, telur, kangkung, wortel, dan kapri. Pada bungkus mi pun terdapat gambar penyajian mie dengan menu tadi. Lalu apakah ini sekadar menarik perhatian ? Tentu saja tidak.

Bahan dasar hewani menyediakan sumber protein, sedangkan sayur-sayuran berserat dapat menambah vitamin. Selain itu, sayuran berserat berperan pula untuk menetralisasi kandungan lemak.

Menurut seorang ahli gizi klinik, Juniarta Alidjaja, orang yang akibat makan mie instan setiap hari tanpa diimbangi makanan berserat berpotensi mengalami gangguan kesehatan. Hal ini karena mie mengandung karbohidrat sederhana, lemak, dan kadar natrium tinggi. Misalnya obesitas, kenaikan kadar gula darah, kenaikan tensi tubuh dan lain-lain.
(Sumber:doktersehat.com)