Arsal Aras Sebut Transportasi Sawit Penyebab Utama Kerusakan Infrastruktur Jalan di Mateng
Topoyo(Mateng) – Pemerintah Kabupaten Mamuju Tengah Melalui Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda), gelar Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) di Kecamatan Topoyo.
Kegiatan tersebut berlangsung di Kolam Pemancingan Ikan Kaymoto, Kompleks Pasar Rakyat Topoyo, Desa Topoyo, Kecamatan Topoyo Kabupaten Mamuju Tengah (Mateng), Kamis (16/02/23).
Dalam Sambutannya Ketua DPRD Mateng, Dr. H. Arsal Aras, SE, M.Si., mengatakan lebih jauh bahwa banyak pokok pokok pikiran (Pokir) DPRD dibandingkan program pembangunan dari Kabupaten. Oleh sebab itu, Arsal Aras meminta kepada pemerintah Desa (Pemdes) membangun sinergi dengan anggota DPRD.
“Apalagi sekarang momentum pemilu legislatif (Pileg) sudah dekat, jadi bangun sinergi, saya yakin betul bahwa pokir itu juga bisa membangun infrastruktur kita yang ada di Desa, ini terbukti beberapa tahun terakhir,” ungkapnya.
Ia melanjutkan bahwa hal tersebut ia dorong agar ruang ruang pembangunan di Desa cukup terbuka. Sebab ia memahami betul kondisi Mateng, kondisi ekonomi daerah yang masih kurang memadai yang terus menurun dan tuntutan kedaerah juga menurun, sehingga membutuhkan inovasi serta strategi.
“Bisa dibayangkan sekarang kondisi jalan jalan Desa itu banyak yang rusak, disebabkan lalulintas sawit yang begitu besar di saat itu juga kita pemerintah daerah (Pemda) tidak punya kontribusi dari Pengusaha Kelapa Sawit (PKS) yang ada di Mateng. Jadi yang paling banyak merusak jalan jalan kita di Mateng itu transportasi sawit,” terangnya.
Ia menambahkan bahwa daerah tidak punya kontribusi besar terhadap pabrik sawit maupun pemerintah pusat sebagai penghasil sawit terbesar di Indonesia. Olehnya itu Arsal meminta agar dapat membangun sinergi dan komunikasi di Pemdes itu sendiri.
“Saya mengapresiasi salah satu Desa disini, yang bisa menghasilkan puluhan juta atau belasan juta setiap bulannya untuk mendapatkan pendapatan dari sektor sawit yaitu Desa Waepute. Jadi bagi Desa Desa yang mempunyai inovasi untuk mendapatkan pendapatan daerah kita harus apresiasi,” ucapnya.
Ia juga berharap, bagi Desa yang mempunyai inovasi, Pemda agar dapat memberikan ransangan dalam bentuk bantuan keuangan khusus. Sebab Desa yang mampu berinovasi, mampu merangkul pengusaha pengusaha sawit di Desanya untuk meningkatkan pendapatan desanya.***
Editor: Erik