Musyda Ke-2, Muhammadiyah Mateng Gelar Dialog Publik dan Sunatan Massal

Topoyo(Mateng) — Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kabupaten Mamuju Tengah perkuat persatuan dan sinergitas antar masyarakat dan Pemerintah, hal itu disampaikan pada pembukaan rapat Musyawarah Daerah (Musyda) yang ke dua.

 

Kegiatan tersebut dilaksanakan di Wisma Bahari, Kompleks Pasar Lama Topoyo, Desa Topoyo Kecamatan Topoyo Kabupaten Mamuju Tengah (Mateng), Jum’at (05/05/23).

 

Kepada awak media Sekretaris PDM Mateng, Drs. Bambang Suparni, M.Pd., menuturkan Musyda ini menjadi program wajib bagi organisasi persyarikatan Muhammadiyah namun ada beberapa kendala sehingga baru menyempatkan pelaksanaannya.

 

Ia melanjutkan, pada momentual Musyda ini perlu disampaikan bahwa Muhammadiyah bukanlah organisasi pemecah belah Umat atau eksklusif menutup diri dengan lembaga organisasi islam lainnya, justru membawa misi besar yakni sebagai penopang hidup beragama dan bermasyarakat.

 

“Bahkan Muhammadiyah menjadi mitra besar bagi bangsa dan negara,” tutur Bambang.

 

Senada yang disampaikan oleh  Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Sulawesi Barat Nasruddin BM, bahwa Muhammadiyah merupakan organisasi terlama dan  terbesar di Indonesia, bahkan terlibat dalam proses kemerdekaan Republik Indonesia.

 

Hingga saat ini banyak menorehkan sinergisitas dengan negara dengan misi gerakan sosial, ekonomi, pendidikan dan politik.

 

“Ribuan Rumah sakit, klinik, Sekolah, Universitas semuanya aset atas nama Muhammadiyah,” terang Nasruddin.

 

Hal itu sebagai bukti bahwa Muhammadiyah nyata menjalin sinergisitas bersama Pemerintah dengan gerakan sosial kemasyarakatan.

 

Ia mengajak seluruh Masyarakat agar tidak mudah terpengaruh dengan pandangan-pandangan yang memecahbelah umat beragama.

Ditempat yang sama Ketua DPRD Mateng, DR. H. Arsal Aras, SE., M.Si., mengatakan saat ini perlu adanya peran-peran organisasi kemasyarakatan untuk hadir menepis paham-paham radikalisme yang merusak moral Masyarakat dan tidak sesuai dengan ajaran Islam.

 

“Saya menilai Muhammadiyah di Mateng sudah terlibat aktif dalam hal itu,” ungkap Arsal.

 

Ia juga mengatakan Muhammadiyah sudah cukup lama di Mateng bahkan usianya hampir sama dengan Mateng, itu artinya Muhammadiyah diterima ditengah-tengah Masyarakat dan membawa dampak baik.

 

Perlu diketahui bahwa Musyda ke 2 ini dirangkaikan dengan Sunatan Massal  dibuka untuk umum  yang diselenggarakan di Muhammadiyah Boarding School (MBS) Topoyo.

 

kemudian setelah pembukaan ini, akan dilanjutkan dialog publik juga dibuka untuk umum dengan tema peran Muhammadiyah dalam menghadapi tahun politik 2024.

 

Kegiatan musydanya berlangsung selama dua hari hingga 6 Mei 2023 besok.

 

Editor: Newssulawesi.com