GMNI Majene, Mengecam Tindakan Represif Oknum Anggota Polres Mamasa
Majene(Sulbar) __ Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Cabang Majene mengecam tindakan represif yang dilakukan oleh oknum Anggota Polres Mamasa terhadap massa aksi pada saat berlangsungnya aksi demonstrasi dari Forum Rakyat Mamasa dan Mahasiswa Mamasa di Kantor Bupati Mamasa, Selasa (29/08/23).
Berdasarkan keterangan dari Jenderal Lapangan Aksi, Rihardes Langi Memanna mengatakan bahwa dari insiden tersebut salah satu peserta aksi diduga mengalami tindakan represif dimana berdarah pada bagian hidung diduga terkena pukulan oknum Polisi.
Ditempat yang berbeda Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) GMNI Majene Bung Agung Prasetyo, dengan tegas mengecam tindakan represif yang dilakukan oleh oknum kepolisian Mamasa terhadap beberapa massa aksi Forum Rakyat Mamasa dan Mahasiswa Mamasa.
Ketua GMNI Cabang Majene menganggap Tindakan premanisme yang dilakukan oleh oknum Kepolisian Mamasa telah mempertontonkan perilaku yang tidak beretika.
“Tindakan premanisme yang dilakukan oleh oknum Anggota Polres Mamasa tidak mencerminkan sikap yang baik sebagai aparat, seharusnya kalian menjaga keamanan massa aksi pada saat menyampaikan pendapat bukan malah memukul massa aksi, seharusnya kalian mengayomi masyarakat. Kejadian tersebut sebagai pertanda bahwa Kapolres Mamasa tidak becus mendidik anggotanya,” ujar Agung, Rabu (30/08/23).
“Dari kejadian ini kami meminta Kapolda Sulbar agar mengevaluasi Kapolres Mamasa dengan serius Karena tidak becus mengurus Anggotanya, Tugas kepolisian tidak lain sebagai pengayom masyarakat , melindungi, serta menciptakan rasa nyaman, bukan mempertontonkan tindakan premanisme,” pungkasnya.(rls)