Apresiasi Remaja Masjid, Kemenag Inisiasi ARMI 2024 untuk Belajar Bersama
Jakarta,(Kemenag) — Dirjen Bimas Islam Kementerian Agama RI, Prof Kamaruddin Amin, menyambut baik dan mengapresiasi digelarnya ‘Apresiasi Remaja Masjid Indonesia (ARMI) 2024’. Baginya, ini merupakan sebentuk inisiasi pembinaan SDM muda kemasjidan yang sangat penting dan berdimensi futuristik.
“Sebab, bicara remaja dan pemuda, artinya berbicara tentang pola pikir, sikap, tindakan, idealisme, dan semangat tentang masa depan. Ya, masa depan masjid-masjid kita, masa depan Indonesia, masa depan dunia,” kata Dirjen Kamaruddin saat berbicara pada gelaran ARMI 2024 di bilangan Gambir, Jakarta Pusat, Jumat (8/11/2024).
Dalam sejarah Islam, pemuda selalu berperan penting. Di tangan pemuda, ada harapan untuk kelangsungan agama, pembangunan masyarakat, dan kejayaan bangsa. Karena itu, betapa pentingnya pemuda memiliki iman kuat, ilmu bermanfaat, dan akhlak mulia sebagai bekal menyongsong masa depan.
“Merujuk pada kisah Ashabul Kahfi, Allah swt menegaskan yang artinya: “Kami menceritakan kepadamu (Muhammad) kisah mereka dengan sebenarnya. Sesungguhnya mereka adalah para pemuda yang beriman kepada Tuhan mereka dan Kami menambahkan petunjuk kepada mereka,” ungkapnya.
Jadi, iman yang kokoh sebagai fondasi sangatlah penting agar terus mendapat hidayah-Nya. Selain itu, ilmu dan akhlak yang menjadi ekspresi kiprahnya juga harus memadai. Harus terus ditingkatkan dan diasah.
“Maka, forum seperti ARMI 2024 ini, sebagai sebentuk “peer-training” (saling belajar dari sesama) menjadi relevan dan strategis,” tandas Guru Besar UIN Alauddin Makassar itu.
Merujuk data BPS, jumlah pemuda di Indonesia pada 2023 adalah 64,16 juta jiwa. Sekitar 23,18% atau hampir seperempat dari total penduduk Indonesia. Mereka akan mengalami bonus demografi, yakni ketika penduduk berusia produktif lebih banyak dari yang non produktif. Tentu saja ini potensi yang sangat besar dan harus dipersiapkan dengan baik.
Dalam konteks remaja masjid, sebagai bagian penting pemuda Indonesia, Kamaruddin berpesan dan berharap ikhtiar ini terus dioptimalkan melalui aneka program pembinaan. Baik langsung dalam bentuk pelatihan atau pembinaan SDM remaja masjid, maupun tak langsung seperti praktik pengelolaan masjid oleh pemuda dengan dukungan baik dari pemerintah, pemda, ormas, maupun swasta.
“Saya dengar banyak kelompok remaja masjid yang bisa menggerakkan masyarakatnya untuk memakmurkan masjid. Saya juga dengar ada kreativitas unik kekinian di era medsos yang bisa menginspirasi remaja masjid lainnya,” ujarnya bangga.
“Remaja masjid kita telah sangat terbuka, moderat, dan inklusif berdampak bagi masyarakat luas. Hal ini perlu terus didorong, difasilitasi, dan disemangati. Syukur-syukur bisa dilakukan secara lebih masif dan menyasar lebih luas lagi,” sambung Dirjen.
Pihaknya berkomitmen mengambil peran penting dalam ikhtiar ini. Di Subdit Kemasjidan Direktorat Urais Binsyar, selain memperkuat para takmir masjid dengan program MPMB (Masjid Profesional Moderat Berdaya), pembinaan imam masjid, khatib, penceramah agama, serta memberi bantuan stimulan untuk masjid dan musala, juga perlu terus melakukan serangkaian langkah pembinaan SDM muda masjid ini. Masa depan di tangan mereka.
“Selamat kepada para peserta ARMI 2024 yang terpilih untuk mempresentasikan profil dan kegiatan unggulannya di panggung ARMI ini. Seraya berharap teman-teman bisa saling belajar, saling menginpirasi, dan saling mengambil manfaat, dalam tiga hari kegiatan ini,” harapnya.
“Penghargaan setinggi-tingginya atas berbagai kinerja remaja di masjid masing-masing. Semoga bisa terus semakin meningkat. Dengan mengucap bismillah, ARMI 2024 resmi saya nyatakan dibuka. Semoga Allah swt memberkahi kita semua,” pungkas Kamaruddin.
Kegiatan Unik
Kasubdit Kemasjidan, Akmal Salim Ruhana, sebelumnya mengatakan bahwa ini program pembinaan remaja masjid yang unik, yakni peer training (saling belajar di antara remaja masjid). Tidak hanya di ruangan, namun akan dipublikasikan lebih luas melalui media online dan media sosial.
“Ini bukan lomba-lombaan, apalagi sekadar lomba foto atau video. Ini justru dalam rangka memfasilitasi remaja-remaja masjid terpilih, memberi panggung yang keren untuk bisa menularkan kebaikannya ke yang lain,” ujarnya.
“Kami sudah punya regulasi terkait remaja masjid, Kepdirjen 948/2018 tentang Pedoman Pembinaan Remaja dan Pemuda Masjid,” sambung Akmal pada pembukaan ARMI di Jakarta, Kamis (7/11/2024).
Dilaporkan, sebelumnya terdapat 125 orang pendaftar. Secara administratif terseleksi menjadi tinggal 68. Lalu dicermati lagi, berbagai pertimbangan (melihat profil dan kegiatannya, juga perhatian khusus ke wilayah tertentu, dengan alasan dakwah), maka terpilih 16 orang dari berbagai provinsi.
“Terpaksa harus menyisihkan banyak kawan, banyak yang kecewa, kami harus memahami kekecewaan itu. Maka, bagi yang terpilih, mari manfaatkan kesempatan ini seoptimal mungkin. Silakan berkenalan, saling terhubung, saling belajar, dan menginspirasi,” tuturnya.
Setelah dibekali insight tentang kepemudaan dari Deputi Pemberdayaan Pemuda Kemenpora Asrorun Ni’am Sholeh dan Stafsus Menag Faried F Saenong, pihaknya menyiapkan forum untuk semua presentasi. “Lalu di akhir nanti kita wrap up untuk bersama membangun remaja masjid ke depan,” harap Akmal.
Magister jebolan Australian National University (ANU) ini menambahkan bahwa sebagai bentuk orientasi lapangan, peserta juga akan diajak ke Masjid Istiqlal. Kita akan mengeksplorasi masjid negara tersebut dan diskusi di sana.
Kegiatan yang diikuti 60 orang dari berbagai daerah ini dijadwalkan tiga hari, Kamis-Sabtu, 7-9 November 2024. Kegiatan digelar di Hotel Merlynn Park Jl KH Hasyim Ashari No. 29-31, Gambir, Jakarta Pusat.***