Bahri : Yang Tidak Pakai Masker Kami Berikan Sanksi

Mateng-Newssulawesi.com — Pasar berpotensi menjadi klaster baru penyebaran covid-19. Mengingat kegiatan belanja, termasuk tawar menawar, membuat masyarakat sulit menerapkan protokol kesehatan. Di lain sisi, pasar tidak mungkin sepenuhnya ditutup karena adanya perputaran ekonomi dan kebutuhan sehari-hari masyarakat.

Hal ini yang mendorong Tim Gugus Tugas Corona Virus Disaise 2019 (Covid-19) Kabupaten Mamuju Tengah (Mateng) melakukan sosialisasi adaptasi era baru dipasar Lama Topoyo, Jumat (17/07/2020).

Kepala Dinas Kesehatan Mateng Setya bero yang ditemui awak media mengatakan bahwa hari ini kita melakukan sosialisasi adaptari era baru dimasa pandemi terhadap prilaku masyarakat.

“Dimana keberhasilan penanganan covid-19 sangat ditentukan oleh prilaku masyarakat yang taat terhadap protokol kesehatan yang ada,” ungkapnya.

Dia melanjutkan bahwa salah satu protokol kesehatan adalah budaya penggunaan masker kemudian budaya cuci tangan kemudian budaya phycal distancing.

“Pasar merupakan area publik yang banyak dikunjungi oleh masyarakat untuk memenuhi kebutuhannya, septi yang pertama adalah alat pelindung diri seperti masker,” tandasnya.

Ia juga menambahkan bahwa hari ini kita melakukan sampling ravid test terhadap pengunjung yang suhu tubuhnya 38 derajat celcius dan juga pedagang pasar yang diprioritaskan adalah yang mobile keluar daerah Mateng.

“Harapan kita ini menjadi norma yang baru dan masyarakat memahami serta beradaptasi terhadap Covid-19 yang sampai hari ini sudah menjadi penyakit yang ada indonesia,” harapnya.

Dijelaskan Setya Bero hal yang berkaitan perlindungan diri agar tidak terpapar hal itu yang kita maksimalkan, petugas kesehatan pada dasarnya tidak menjadi tumpuan utama dalam proses melawan Covid-19 baik preventif ataupun proaktif, tetapi preventif yang tumpuan utamanya bagaimana prilaku masyarakat untuk mematuhi protokol kesehatan agar menjadi penguatan dalam penanganan Covid-19 dimateng.

“Kegiatan ini berkesinambungan dilakukan di era adaptasi baru, meskipun dengan kondisi zero pasien covid-19 di mateng tetapi ini menjadi warning kita untuk tetap mempertahankannya,” tutup Kadis Kesehatan.

Ditempat yang sama Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian H. Bahri Hamsah menyampaikan hari ini kita melakukan tracking, edukasi dan sosialisasi dalam rangka mengidentifikasi penyebaran covid-19 dimateng.

“Kita mateng sudah masuk zona hijau dan kita tidak mau lagi ternodahi dengan covid-19, sehingga langkah yang dilakukan hari ini saya rasa sangat efektif agar masyarakat sadar akan pentingnya protokol kesehatan,” ucapnya.

Lanjut ia katakan dipasar ini kita lakukan pengecekan suhu tubuh, pembagian masker untuk mencegah, mengantisipasi indikasi-indikasi terjadinya penularan covid-19 dalam area pasar.

“Sosialisasi ini akan kita lanjutkan agar masyarakat kita sadar akan pentingnya protokol kesehatan, paling tidak tetap menggunakan masker,” imbuhnya.

Ditegaskan bahri dipasar ini kita sudah pasang tempat-tempat cuci tangan, kedepan bagi pengunjung pasar ataupun pedagang yang tidak menggunakan masker kita akan tindak tegas, sanksinya pulang kerumah ambil maskernya.(E/E)