Gubernur Sulbar Minta Masyarakat Di Rumah Saja
Mamuju-Newssulawesi.com – Gubernur Sulawesi Barat (sulbar) Ali Baal Masdar didampingi Sekprov Sulbar, Muhammad Idris memimpin rapat Koordinasi Terbatas melalui video conference dengan Para Bupati Se Sulawesi Barat terkait penanganan Covid 19, yang berlangsung di Ruang Oval lantai 3, kantor Gubernur Sulbar, Senin (30/03).
Cegah Penyebaran Covid-19, Gubernur Minta Masyarakat Tinggal di Rumah
Pemprov Sulbar — Melihat perkembangan situasi Covid-19 di Sulbar, Ali Baal, kembali menghimbau sekaligus berharap kepada para bupati untuk terus melakukan pemantauan terhadap aktifitas masyarakat yang masih berada di luar rumah.
“Saya lihat masih banyak masyarakat kita yang keluyuran kemana-mana. Para bupati dipantau itu, kalau perlu kerjasama dengan Kodim dan Polres untuk menghentikan yang seperti itu. Saat ini sebenarnya puncak-puncaknya, olehnya itu saya harapkan masyarakat di Sulbar ini betul-betul berdiam di rumah,”kata Ali Baal saat melakukan rapat terbatas dengan para bupati dan forkopimda melalui video conference.
Dalam kegiatan yang berlangsung di ruang Oval Kantor Gubernur Sulbar tersebut, Gubernur Sulbar Ali Baal Masdar menyampaikan terkait situasi terkini Covid-19 di Sulbar, pertanggal 30 Maret 2020, pukul 08.20 Wita.
Dikemukakan, jumlah total Orang Dalam Pemantauan (ODP) yang dipantau sejak awal Februari sampai dengan hari ini sebanyak 532 orang.
Lebih lanjut dijelaskan, dari total 532 ODP tersebut dibagi menjadi dua kategori, yakni selesai pemantauan dan proses pemantauan.
“Untuk selesai pemantauan sampai dengan hari ini berjumlah 177 orang, sedangkan khusus untuk proses pemantauan berjumlah 355 orang. Inilah yang sekarang dipantau oleh masing-masing kabupaten, tentunya semua dipantau selama 14 hari”urai Ali Baal
Untuk Pasien Dalam Pengawasan (PDP), kata Ali Baal, sampai hari ini berjumlah empat orang, masing-masing satu orang asal Polewali Mandar yang dirujuk ke Rumah Sakit (RS) Pare-pare, satu orang asal Majene yang dirujuk ke RS Pelamonia Makassar dan dua orang asal Mamuju yang sekarang dirawat di RS Regional Mamuju.
Sedangkan, jumlah positif Covid-19 di Sulbar sampai 30 Maret 2020 adalah satu orang. Hal tersebut sesuai dengan penyampaian Dirjen P2P Kementerian Kesehatan pada 29 Maret 2020, sebagai Juru Bicara Covid-19.
“Saat ini pasien dirawat di RS Regional Mamuju. Khusus pasien positif ini, perlu diklarifikasi bahwa yang bersangkutan tersebut awalnya terdata di Sulsel, namun setelah berkoordinasi dengan Kemenkes Pusat dengan Dinkes Sulsel, maka diputuskan data tersebut menjadi data Sulbar,” terang Ali Baal
Selain memberikan klarifikasi, Ali Baal juga menjelaskan tentang kronilogi pasien, mulai dari berangkatnya dari Bogor sampai tiba di Bandara Hasanuddin Makassar hingga dirawat di RS Unhas, sampai dengan pulangnya ke Majene.
“Pihak Dinkes Sulbar tidak mendapatkan informasi resmi terkait hal ini, namun pada 29 Maret 2020 diperoleh informasi dari sosial media bahwa dikabarkan anak pesantren asal Majene dari Bogor dinyatakan positif Corona. Dari ini informasi inilah maka pihak Dinkes Sulbar menelusuri kasus ini dengan berkoordinasi dengan Dinkes Majene dan Dinkes Sulsel, maupun Kementerian Kesehatan. Seteleh ditelusuri di Dinkes Sulsel, ternyata diperoleh informasi memang terdapat pasien positif Covid-19 dari Majene yang terdata di Sulsel tertanggal 28 Maret 2020,”beber Ali Baal.
Adapun rincian laporan situasi Covid-19 di Sulbar pertanggal 30 Maret 2020 pukul 08.20 Wita yakni, Mamasa jumlah ODP 136, selesai pemantauan 26, proses pemantauan 110 dan PDP kosong. Polewali Mandar jumlah ODP 132 orang, selesai pemantauan 37 orang, proses pemantauan 95 orang dan PDP satu orang. Majene jumlah ODP 87 orang, selesai pemantauan 67 orang, proses pemantauan 20 orang, PDP satu orang, dan positif Covid-19 satu orang.
Kemudian, Mumuju jumlah ODP 21 orang, selesai pemantauan satu orang, proses pemantauan 20 orang dan PDP dua orang. Mamuju Tengah jumlah ODP 61 orang, selesai pemantauan 34 orang, proses pemantauan 27 orang dan PDP kosong. Pasangkayu jumlah ODP 95 orang, selesai pemantauan 12 orang, proses pemantauan 83 orang dan PDP kosong. (rls)