Ini Klarifikasi Video Viral Di Lara Mateng
Lara(Mateng)-Sebuah video warga yang sedang marah ke seseorang yang berada didalam mobil di Kecamatan Karossa Kabupaten Mamuju Tengah viral.
Video ini diunggah Mateng Update, Selasa, (26/07/22) Dalam video berdurasi 31 detik itu, terlihat seorang wanita berbaju merah dengan nada tinggi sedang mendatangi pria didalam roda 4.
Video yang diberi judul “Viral di medsos diduga cekcok masalah gaji, seorang kader desa mengamuk setelah dikatai tak senonoh oleh seorang Kepala Desa di Kecamatan Karossa Kabupaten Mamuju Tengah, pada Selasa (26/07/22).
Perempuan berinisial HS yang juga Kader KB Desa Lara mengembalikan amplop yang diduga gajinya sebagai kader.
Dikonfirmasi awak media HS mengatakan bahwa berawal dari kedatangan ibu desa untuk mempertanyakan dokumentasi dan laporan para kader KB Desa Lara.
“Pengajian kader KB tidak pernah dilakukan dokumentasi di rumah kades, dan bilamana kader lain tidak sempat ke rumah kades, jadi saya sarankan, saya saja yang foto penyerahan insentif kader lain lalu saya kirim lewat pesan WA ke kades,” Ucap HS, Rabu (27/07/22).
Ia melanjutkan pemicunya adalah gaji kader yang mestinya memiliki dokumentasi pada saat penyerahan insentif dan laporan kader.
“Ini masalah gaji dan perasaan, gegara ini insentif dan dokumentasi, sehingga ia (kades red) mengucapkan kata yang tidak pantas,” ungkapnya.
Ia menambahkan pihak desa sudah berupaya melaksanakan penyaluran dana kader.
“Kalau laporan sudah masuk, tetapi masih ada 2 orang anggota kader belum menyerahkan laporannya ke desa karena saya sedang diluar kota,” terangnya.
Ditempat berbeda Kades Lara Ahmad Zam yang di temua awak media menjelaskan sebelum dana insentif kader diserahkan sesuai aturan yang berlaku harus menyerahkan laporan dan dokumentasi penyerahan gaji.
“Jadi ada anggota kader KB tidak hadir tetapi diwakili oleh saudari HS, saya mintalah dokumentasi penyerahan dananya karena seperti itu regulasi Dana Desa,” Kata kades lara, Rabu (27/07/22).
Ia membenarkan bahwa sempat emosi karena dijanji akan diantarkan laporan kader dan dokumentasi penerima insentif yang belum masuk.
“Dia yang memicu, awalnya janji antar laporan dan dokumentasi yang belum tuntas, jadi saya marah lalu telpon dia (HS red) bilang kembalikan itu uang negara karena itu harus dibuktikan dengan dokumentasi,” jelasnya.
Kades lara berharap agar aparat desa dan kader taat administrasi.
“Silahkan ambil haknya tetapi jangan sampai sudah ada tanda bukti penerimaan insentifnya namun laporan dan bukti fisik belum tuntas,” imbuhnya.(*/o)