Jelang Nataru Bahan Pokok di Pasar Tradisional Topoyo Mateng Merangkak Naik
Tobadak(Mateng)_Menjelang Hari Natal dan Tahun Baru (Nataru), beberapa bahan pokok mengalami kenaikan harga di pasar tradisional Topoyo, Kecamatan Topoyo Kabupaten Mamuju Tengah (Mateng).
Hal itu diutarakan salah satu penjual campuran di pasar tradisional Topoyo Marhana (43), kepada awak media, Kamis (15/12/22).
Marhana menuturkan, bahan pokok yang mengalami kenaikan yakni : Telur ayam ras dengan harga Rp.55.000/rak dari harga sebelumnya Rp.50.000/rak. Cabe rawit naik menjadi Rp.40.000/kg dari harga sebelumnya Rp.35.000/kg.
“Ia naik harganya barang, telur naik harganya 55.000/kg sekarang sebelumnya harganya 48.000 -50.000/rak. Naik tak sedikit sedikit, ta satu minggu naik lagi,” terangnya.
Sementara bahan pokok lainnya seperti Bawang Merah, Bawang Putih dan lainnya masih di harga stabil.
Sementara itu, Kadis Perindustrian dan Perdagangan Mateng Colleng Sulaiman kepada awak media menuturkan bahwa bahan pokok yang mengalami kenaikan harga menjelang Nataru yakni Beras dan Telur.
“Yang naik itu menurut saya Beras dan Telur, sementara yang mengalami penurunan Cabe Besar bahkan turun menjadi Rp.10.000 anjlok harga, cabe rawit masih stabil” ujarnya.
Ia melanjutkan bahwa pihaknya telah melakukan antisipasi dalam meredam kenaikan harga dengan melaksanakan pasar murah, dalam rangka menekan inflasi di lima Kecamatan di Mateng.
“Saya yakin menjelang Nataru stoknya masih ada, memang masyarakat yang kurang mampu yang kita kasi bantuan dan masih tercukupi di bulan desember ini,” bebernya.
Pasar murah, kata dia, salah satu cara menekan kenaikan harga bahan pokok menjelang Nataru dan menekan laju inflasi serta menekan kenaikan harga sembako.
“Hanya memang Pemerintah Daerah (Pemda) anggarannya masih terbatas, makanya kemarin kita minta data yang di prioritaskan masyarakat yang betul betul ekstrim,” terangnya.
Colleng juga menambahkan, dalam mengatasi kenaikan harga bahan pokok utamanya Beras, pihaknya telah berkordinasi dengan Bulog Kab. Mamuju untuk upaya mengantisipasi lonjakan harga yang tak terkendali.
“Kita akan segera komunikasi dengan Bulog, supaya Bulog segera melakukan operasi pasar karena Bulog sebagai penyandang Beras di Sulawesi Barat,” kuncinya.(*/E)