Ketua GP Ansor Sulbar Himbau Kadernya Pantau Doktrin HTI

Sulbar—Lama tak muncul di permukaan, kelompok Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) ditengarai tetap aktif menjalankan misinya, meski telah dibubarkan secara resmi oleh pemerintah pada 19 Juli 2017 silam.

 

Dikabarkan beberapa simpatisan mereka hari ini kembali mengibarkan bendera HTI di beberapa daerah, seperti di Makassar, Surabaya, Palembang, dan Yogyakarta.

 

Di Makassar, misalnya, ratusan orang menggelar long march pada Minggu (2/2) pagi tadi di seputaran Monumen Mandala. Aksi tersebut dibungkus dalam bentuk kegiatan Isra Miraj dan aksi bela Palestina, sambil mengibarkan bendera dan menyerukan penerapan khilafah khas HTI. Fenomena serupa juga terjadi di beberapa kota lainnya, menandakan bahwa kelompok ini masih berupaya menyebarkan doktrin Khilafah Islamiah meski telah dilarang.

 

Menanggapi hal ini, Gerakan Pemuda (GP) Ansor Sulawesi Barat (Sulbar) mengeluarkan himbauan kepada seluruh kader Ansor dan jajaran pimpinan cabang se Sulbar untuk tetap waspada terhadap doktrin-doktrin yang dikampanyekan oleh kelompok-kelompok tersebut.

 

GP Ansor Sulbar menegaskan bahwa doktrin Khilafah Islamiah bertentangan dengan prinsip Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dan Pancasila sebagai dasar negara.

 

“Kami mengajak seluruh kader Ansor se Sulbar untuk tetap waspada dan tidak terpengaruh oleh doktrin-doktrin yang bertentangan dengan nilai-nilai kebangsaan kita. Pancasila dan NKRI adalah harga mati yang harus kita pertahankan bersama,” tegas Busrah, dalam keterangan resminya, Minggu (02/02/24).

 

 

GP Ansor Sulbar juga mendorong pemerintah dan aparat keamanan untuk terus memantau dan mengambil tindakan tegas terhadap kelompok-kelompok yang berupaya menyebarkan paham khilafah dan mengganggu keamanan serta ketertiban masyarakat.

 

“Kami berharap seluruh elemen masyarakat, termasuk tokoh agama, pemuda, dan organisasi kemasyarakatan, dapat bersatu padu menjaga persatuan dan kesatuan bangsa. Mari kita jaga Sulbar agar tetap damai dan harmonis,” tambahnya.

 

Atas aksi-aksi tersebut, sejumlah kecaman telah disampaikan oleh berbagai pihak, termasuk dari Gerakan Pemuda Ansor, badan otonom milik Nahdlatul Ulama.

 

GP Ansor Sulbar mengimbau masyarakat untuk melaporkan setiap aktivitas mencurigakan yang berpotensi mengganggu keamanan dan persatuan bangsa kepada pihak berwajib.***