Kisah Mahasiswa Penjual Es Potong dan Kue Bercita-cita Jadi Pramugari Untuk Niat Yang Mulia

Palu, newssulawesi.com – Seorang Mahasiswi jurusan Pendidikan Sejarah Universitas Tadulako (Untad), atas nama Dessy asal Sausu kabupaten Parigi Moutong sempat viral beberapa waktu lalu di medsos mahasiswa Untad sebab dia mempunyai kehidupan yang berbeda dengan mahasiswa pada umumnya.

Seperti yang dimuat dilaman facebook “Tadulako Melawan” Selain berkuliah, setiap harinya Dessy berangkat dari kosnya dengan membawa termos dan kantongan jajanan berupa Es Potong dan kue-kue yang nantinya akan dijual di kampus. Anak pertama dari 4 bersaudara ini telah menjadi tulang punggung keluarganya sejak ayahnya meninggal dunia saat dia masih duduk di bangku kelas 3 SMA.

Dalam setiap jajanan yang dijual, Dessy mendapatkan untung sekitar Rp. 200 – Rp. 500, dalam sehari jika terjual habis dia mendapatkan untung Rp. 25.000 – Rp. 30.000. Menjual jajanan ini tidak semudah yang orang bayangkan, sebab dia harus membagi waktu dengan mata kuliahnya, membuat tugas, membaca dan lain-lain. Dan jika hari minggu atau hari libur Dessy juga menyempatkan berjualan di kampung nelayan sebagai tambahan.

“Saya bersyukur walaupun jumlahnya sedikit, paling tidak bisa membantu untuk biaya hidup dan dikirim ke kampung untuk kebutuhan Ibu dan adek-adek saya” kata Dessy.

Hasil dagangan sebagian dikirim ke kampung dan sebagian ditabung jika suatu saat ada kebutuhan mendesak untuk studi.

Sebelumnya Dessy dilarang oleh ibunya untuk kuliah, karena tidak punya biaya dan harus menjaga adik-adiknya yang masih kecil. Namun Dessy membulatkan tekadnya untuk berkuliah dengan bermodalkan beasiswa bidik misi akhirnya Dessy berkuliah di Universitas Tadulako.

“Lebih baik saya jualan jajanan seperti ini daripada saya mencuri” ucap Dessy.

Dessy punya cita-cita ingin menjadi Pramugari maskapai Internasional, katanya agar bisa mengajak ibu dan adik-adiknya berkeliling dunia. (NS)