Komuditas Bahan-bahan Pokok di Mateng Merangkak Naik

Mateng-Newssulawesi.com – Kabupaten Mamuju Tengah (mateng) awal Maret 2020, beberapa komuditas bahan-bahan pokok di pasar topoyo mulai merangkak naik, seperti gula pasir dan Jahe serta bawang.

Sesuai pantauan laman ini di pasar Topoyo pada Jum’at pagi, (20/03) harga bahan pokok seperti gula pasir tidak seperti biasanya, biasanya harga normal Rp 15.000/kg kini melonjang menjadi Rp 18.000/kg, begitupun jahe putih normalnya Rp 50.000/kg kini menjadi Rp 80.000/kg, dan lebih parah lagi yang lebih melonjak naik dibulan ini jahe merah yang biasanya hanya Rp 80.000/kg saja, kini mencapai Rp 120.000/kg.

Tidak terkecuali bawang putih dan merah, meski kedua bahan pokok ini tidak begitu meloncak tapi masyarakat kecil masih mengeluhkan dengan kenaikannya, apa lagi tidak lama lagi akan menghadapi hari raya.

“Tidak semua naik, tapi memang ada beberapa bahan pokok yang naik seperti gula pasir, Jahe Puti dan jahe merah,” kata Risna sala satu penjual bahan pokok di Pasar tersebut, Kamis (20/03) saat dikonfirmasi.

“Biasanya normalnya Jahe Putih Rp 50.000/kg, tapi sekarang Rp.80.000/kg, dan lebih mahal lagi jahe merah yang biasanya hanya Rp.80.000/kg, sekarang Rp.120.000/kg. adapun yang naik sedikit seperti bawang putih dan bawang merah,” ungkap Risna pada laman ini.

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) H. Bahri Hamzah saat dijumpai Jum’at 20 Maret 2020 siang tadi mengatakan, dirinya telah mengetahui hal itu, dan telah melakukan upaya dengan menyampaikan kepemerintah daerah perihal tersebut.
“Kami telah mengetahui hal itu, karena mengingat dampak terhadap isu tentang Virus Covid-19 sehingga kami turun kelapangan untuk memastikan kondisi bahan pokok yang ada dipasar Topoyo,” hal ini sudah kita komunikasikan dengan Pemda.


“Di lapangan juga saat kami turun tidak semua naik, tapi memang ada beberapa bahan pokok yang naik,” kata Bahri.

Lanjut bahri mengatakan “tapi kenaikan tersebut sesuai pantauan kami yakni bahan pokok dari luar, dan salah satu penyebab kenaikan saat kami cek di lapangan, yakni kurangnya pasokan bahan pokok dari luar tersebut. Kekurangan pangan pokok ini juga disebabkan karena berkurangnya dilapangan sehingga transaksi antara pedagang luar dengan lokal, mungkin juga menghindari adanya isu Virus Covid-19,” tuturnya.

Bahri Hamza menambahkan, Insya Allah kami juga suda koordinasi dengan Pemda mateng akan membuka pasar murah saat memasuki bulan suci ramadan ini. tutupnya. (E_E/R_L/D_D)