Launching Gerakan Masyarakat Sadar Gizi, Bupati Apresiasi Dinkes Mateng
Mateng, newssulawesi.com – Pemerintah Kabupaten Mamuju Tengah melaui Dinas Kesehatan (Dinkes) Launching Gerakan Masyarakat Sadar Gizi yang bertempat di Posyandu Melati di Desa Mahahe, Kecamatan Tobadak, beberapa waktu lalu.
Kegiatan tersebut dibuka secara resmi oleh Bupati Mamuju Tengah, H. Aras Tammauni sekaligus dirangkaikan dengan Halal Bi Halal pasca lebaran Idul Fitri yang dihadiri oleh sejumlah Pejabat Pemkab Mamuju Tengah. Diantaranya Sekkab Mamuju Tengah, H. Askary Anwar, Ketua DPRD Mamuju Tengah, H. Arsal Aras, perwakilan dari PT. Surya Raya Lestari 2 serta para pimpinan OPD lingkup Mamuju Tengah.
Dalam sambutannya, H. Aras Tammauni memberikan apresiasi kepada para pimpinan OPD atas segala kerja keras dan kinerjanya untuk membawa Kabupaten Mamuju Tengah maju dan lebih baik.
“dikegiatan launching ini, saya selaku pemerintah mengucapkan terima kasih yang setinggi-tingginya, khususnya kepala Dinas Kesehatan yang telah membawa Posyandu kita bisa masuk pada posisi nomor 2 tingkat nasional,” ungkapnya
Melihat keberhasilan itu, lanjut Aras, bukan lagi kita yang akan mencontoh daerah lain, akan tetapi daerah lain yang akan datang dan berkunjung kedaerah kita untuk Study banding. Mendapatkan posisi nomor 2 tingkat nasional merupakan suatu penghargaan yang patut kita syukuri.
“saya bangga mendengar, bahwa tinggal sekian persen saja penderita gizi buruk didaerah kita, itu menandakan kemajuan daerah kita lebih bagus ketimbang daerah lain yang lama terbentuk,” pungkasnya
Ditempat yang sama, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Mamuju Tengah, Setya Bero mengagatakan, bahwa persoalan penanganan gizi ini sangat kompleks, yang pada awalnya terjadi hanya gizi kurang dan gizi buruk, tapi sekarang ini ada gizi lebih yang terdampak pada usia balita dan dewasa akibat kesalahan-kesalahan prilaku yang ada di masyarakat tentang pola mengkonsumsi makanan.
“penanganan gizi sudah merupakan skala prioritas dan menjadi kewajiban kita selaku pemerintah untuk mensosialisasikan Gerakana Masyarakat Sadar Gizi, diamana untuk balita gizi kurang dengan 17% untuk target nasional dan Mamuju Tengah saat ini 27,2%, kemudian balita kurus 9,5% target nasional sementara kita berada di angka 15,2% artinya kita masih berupaya untuk menurunkan sekitar 5,2%,” jelas Setya Bero
Lanjut Setya, ini sangat menggembirakan bahwa balita kerdil (Stunting) sudah menurun jauh dibawah target nasional sebesar 28% berdasarkan pemantauan gizi pada tahun 2017 lalu.
“Dalam dua bulan, projek pertama ini meliputi dua kecamatan dan empat desa, yakni Desa Waeputeh dan Desa Kabubu yang ada di Kecamatan Topoyo dan Desa Mahahe dan Desa Bambadaru di Kecamatan Tobadak,” katanya
Menurutnya, melakukan revitalisasi posyandu dalam dua bulan kedepan agak sulit tanpa adanya bantuan dan support dari yang lain, guna lahirnya masyarakat sadar gizi di Mamuju Tengah.
(SBM/NS/*)