Marhuding : Zonasi Bertujuan Untuk Pemetaan Pendidikan

Topoyo(Mateng)-Mengacu kepada Peraturan Mentri Pendidikan dan Kebudayaan (Permendikbud) Nomor 14 Tahun 2018 terkait sekolah yang diselenggarakan oleh pemerintah daerah wajib menerima calon peserta didik yang berdomisili pada radius zona terdekat dari sekolah tersebut paling sedikit, 90 persen dari total jumlah keseluruhan pesertadidik yang diterima.

 

‘Kalau penerimaan calon peserta didik tahun ini, data rilnya masih ada di bidang-masing,” kata Marhuding Sekretaris Dinas (Sekdis) Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Mamuju tengah saat di temui di ruang kantornya, topoyo Mamuju tengah (Mateng) Selasa (19/07/22).

 

Kembali ke zonasi kata Marhuding, Sekolah yang terdapat kurang siswanya bukan berarti di wilayah itu tidak diberlakukan zonasi tapi hal ini bisa terjadi disebabkan ada beberapa faktor.

 

“Kurangnya siswa di sekolah itu bisa jadi faktor jumlah penduduk kurang, pindah domisili, pada musim pandemi covid -19 ini, banyak orang tua memilih anaknya pindah ke Pondok Pesantren dan sebaginya,”ujarnya.

 

Menurutnya, Selama ini belum mendapat laporan dari pihak sekolah terkait hal itu, kan kita tidak tau apa problem semua yang ada di bawah, kecuali kalau ada laporan kami akan menindak lanjuti sebab acuan utama kita adalah memberlakukan zonasi.

 

“Zonasi ini kan bertujuan untuk pemetaan pendidikan, kemudian kita juga mau menggodok terkait pendistribusian guru, pemataan guru itu juga salah satu tujuan zonasi,” ungkapnya.

 

Maka dari itu Ia di tahap ketiga ini ada tambahan P3K dan inilah yang akan kita ratakan dimana sekolah-sekolah yang kekurangan guru-guru sehingga zonasi ini bisa berjalan dengan baik.

 

Ia berharap bahwa pendidikan di Mamuju tengah ini semakin sukses, karna kenapa pandemi ini sudah di kategori longgar.

 

“Saat ini kami menyusun program-program terkait mutu pendidikan karna ternyat kita sudah melihat ada kekurangan di bagian literasi dan numerasi,” ungkapnya.

 

Untuk itu, ia juga sudah membuat program dalam rangka menginterfensi kekurangan-kekurangan terkait literasi dan numerasinya menurut rapor terkait mutu pendidikan.

 

“Kami bersama pak kadis sudah melakukan banyak stekmen terkait peningkatan sumber daya manusia, kemudian juga sudah dicanangkan kurikulum merdeka tentu mengedepankan proses belajar itu betul-betul memerdekakan siswa,” jelas Marhuding.(*/o)