Mual dan Muntah Pada Ibu Hamil Pertanda Janin Kuat, Berikut Beberapa Faktanya ?

Newssulawesi.com – Mual dan muntah merupakan keluhan yang umum terjadi saat kehamilan, tentunya bagi wanita hal tersebut sangatlah menggangu. Padahal terjadinya mual dan muntah menandakan janin yang dikandungnya dalam keadaan sehat.

Dari berbagai penelitian hal tersebut memang benar adanya, bahwa wanita mual dan muntah saat hamil pertanda janin kuat.

Terkadang kondisi antara wanita hamil yang satu dengan yang lain berbeda-beda dalam hal keluhan yang dirasakan, termasuk terjadinya mual dan muntah.

Ada yang mengalami mual dan muntah hanya pada saat hamil muda saja (trimester pertama), tetapi ada pula yang mengalaminya sepanjang masa kehamilan dan baru bisa berakhir sampai lahirnya sang buah hati.

Tingkat keparahan dari mual dan muntah pun berbeda-beda, ada yang timbulnya hanya kadang-kadang dengan keluhan biasa-biasa saja, tetapi ada juga yang terjadi sangat sering sehingga penurunan berat badan (kurus).

Jika terjadi secara berlebihan atau disebut sebagai hiperemesis gravidarum, maka sebaiknya secepatnya mendapatkan pertolongan medis karena dapat berpotensi mengganggu kesehatan ibu dan janin.

Mual muntah sering terjadi pada pagi hari sehingga sering disebut morning sickness. Morning sickness selain ditandai mual dan muntah, ibu hamil juga dapat mengalami pusing atau sakit kepala. Morning sickness pada umumnya dialami oleh ibu hamil saat usia kehamilannya menginjak usia 6 minggu dan akan mereda ketika memasuki trimester kedua. Tetapi pada beberapa kasus morning sickness baru berakhir sampai menjelang persalinan.

Fakta Penyebab Mual Muntah Saat Hamil Pertanda Janin Kuat
Bagi Anda yang saat ini sedang hamil dan mengalami mual muntah, maka Anda patut bahwa ini merupakan tanda yang baik. Namun bagi Anda yang tidak mengalami mual muntah saat hamil, Anda juga tidak boleh langsung pesimis. Sebab pada beberapa kasus, juga terdapat ibu hamil yang tidak mengalami mual muntah namun bayinya dalam keadaan baik-baik saja.

Namun tidak ada salahnya Anda waspada dengan memeriksakan diri ke dokter ketika kehamilan tidak disertai gejala mual dan muntah, apalagi disertai keluhan lain yang mengarah kepada gangguan perkembangan janin. Ada berbagai fakta penyebab yang mendasari bahwa mual muntah saat hamil pertanda janin kuat.

Fakta penyebab tersebut antara lain yaitu sebagai berikut:
1. Peningkatan hormon progesteron dan estrogen

Wanita yang sedang hamil akan mengalami peningkatan hormon progesteron dan estrogen. Peningkatan hormon progesteron akan memicu pergerakan organ pada sistem pencernaan dari usus kecil, lambung, sampai kerongkongan sehingga dapat menimbulkan mual dan muntah.

Sementara itu peningkatan hormon estrogen akan memicu peningkatan asam lambung. Peningkatan asam lambung ini menimbulkan perasaan tidak nyaman di perut dan rasa asam di mulut sehingga mengakibatkan ibu hamil mengalami mual muntah.

Mual muntah sering terjadi di pagi hari (morning sickness) dikarenakan jarak antara waktu malam dengan makan pagi yang cukup panjang sehingga terjadi kekosongan perut yang akan memicu peningkatan asam lambung yang lebih hebat.

2. Peningkatan hormon HCG

Terdapat juga teori yang mengatakan bahwa terjadinya mual muntah pada kehamilan disebabkan oleh peningkatan hormon HCG (Human Chorionic Gonodotropin). Hormon HCG ini diproduksi oleh plasenta pada waktu awal masa kehamilan. Hormon ini juga merupakan pertanda adanya kehamilan yang menyebabkan adanya tanda strip dua pada alat test kehamilan.

Peningkatan hormon HCG ini akan menyebabkan perubahan dalam tubuh ibu hamil yang memicu rasa mual muntah. Jadi dapat disimpulkan bahwa mual muntah merupakan kondisi yang normal dialami oleh wanita hamil dan menunjukkan bahwa kehamilannya baik-baik saja, sehingga dapat dikatakan bahwa mual muntah saat hamil pertanda janin kuat.

3. Munculnya plasenta

Kemudian terdapat fakta lain yang mendasari bahwa mual muntah diakibatkan karena munculnya sel-sel plasenta. Pada awal masa kehamilan, sel-sel plasenta (villi koriolis) yang menempel pada dinding rahim dianggap benda asing oleh tubuh sehingga memicu terjadinya mual dan muntah. Hal ini akan terus berlangsung seiring perkembangan plasenta yang umumnya mencapai maksimal dan berhenti pada usia kehamilan sekitar 14 minggu. Ketika perkembangan plasenta ini berhenti maka mual muntah akan berkurang atau berhenti.

4. Sensitivitas terhadap aroma

Pada wanita yang sedang hamil biasanya terjadi peningkatan sensitivitas indra pembau terhadap aroma-aroma tertentu terutama aroma yang menyengat. Peningkatan sensitivitas indra pembau ini dipicu akibat peningkatan hormon estrogen.

Dalam keadaan ini maka jika ibu hamil mencium aroma-aroma tertentu yang tidak dapat diaadaptasi oleh syaraf penciumannya maka akan menimbulkan respon alami berupa mual dan muntah.

5. Respon alamiah tubuh untuk menunjang perkembangan janin

Para ahli mengatakan bahwa mual muntah saat hamil pertanda janin kuat kemungkinan dikarenakan adanya respon alamiah tubuh untuk melindungi janin sehingga dapat berkembang dengan baik di dalam rahim ibu. Respon alami ini berupa sinyal dari dalam tubuh untuk menolak zat atau makanan tertentu yang mungkin tidak sesuai dengan kebutuhan ibu dan janin dan juga sebaliknya untuk merangsang adanya pemasukan nutrisi yang lebih berkualitas yang diperlukan oleh ibu dan janin. Selain itu mual dan muntah juga dapat menjadi mekanisme bagi janin untuk mengeluarkan zat-zat yang mungkin berbahaya bagi perkembangan janin.

6. Risiko keguguran menurun

Dari sebuah penelitian di Amerika didapatkan hasil bahwa mual muntah selama kehamilan dapat mengurangi risiko keguguran. Dalam penelitian ini dikatakan bahwa pada ibu hamil yang tidak mengalami morning sickness (mual muntah), berisiko mengalami keguguran 3,2 kali lebih besar dibandingkan dengan ibu hamil yang mengalami morning sickness. Kemudian pada ibu hamil yang berusia kurang dari 25 tahun yang tidak mengalami mual muntah risiko keguguran meningkat sebesar 4 kali lipat dibanding ibu hamil yang mengalami mual muntah. Dan bahkan risiko keguguran akan meningkat drastis menjadi 12 kali lipat pada pada ibu hamil berusia lebih dari 35 tahun yang tidak mengalami mual muntah. Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa mual muntah saat hamil pertanda janin kuat.

Selain fakta-fakta yang mendukung bahwa mual muntah saat hamil pertanda janin kuat seperti yang telah diungkapkan di atas, mual muntah juga dapat disebabkan oleh faktor lain seperti tekanan psikologis (stres) atau karena adanya infeksi bakteri, misalnya helicobacter pylori yang dapat mengakibatkan gejala mual muntah bertambah parah. Untuk mengurangi mual muntah pada saat kehamilan, hal yang dapat Anda lakukan antara lain yaitu dengan menghindari makanan yang dapat memicu asam lambung (asam, pedas, berminyak), menghindari aroma yang menyengat, makan dengan pola sedikit tapi sering, menyiapkan camilan (makanan sehat) sehat terutama ketika bangun tidur.

Di samping itu Anda juga dianjurkan untuk meningkatkan asupan cairan, memperbanyak makan buah dan sayur, mengkonsumsi makanan yang mengandung jahe, serta meningkatkan asupan makanan/suplemen yang mengandung vitamin B6. Jika mual muntah yang Anda alami berlangsung parah, bahkan terdapat tanda-tanda kekurangan cairan (dehidrasi) dan tubuh semakin lemas maka sebaiknya segera dibawa ke dokter untuk mendapatkan penanganan dan terapi lebih lanjut.

Sumber : doktersehat.com