Musrembang RKPD 2025, Arsal Aras Sampaikan ini

Mateng(Sulbar) – Pemerintah Kabupaten Mamuju Tengah melakukan Musyawarah Rencana Pembangunan (musrenbang) Rencana Kerja Perangkat Daerah (RKPD) tahun 2025.

 

Kegiatan tersebut dilaksanakan di Aula A Kantor Bupati Mamuju Tengah, Jl. Tammauni Pue Ballung, KTM, Benteng, Tobadak, Mamuju Tengah (Mateng), Kamis, (14/03/24).

 

Dalam musrembang RKPD 2025 kali ini, di hari langsung Pj. Gubernur Sulawesi Barat (Sulbar) Prof. Zudan Arif Fakrulloh di dampinggi beberapa kepala OPD dilingkup Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulbar.

 

Hadir dalam kegiatan tersebut Wakil Bupati Mateng H. Amin Jasa, Kepala OPD lingkup Pemkab Mateng , Camat serata beberapa kepala desa se Kabupaten Mateng.

 

Kepada awak media Ketua DPRD Mateng Arsal Aras saat diwawancarai mengatakan kami sangat mengapresiasi dengan kehadiran Pj. Gubernur Sulbar, yang hadir secara langsung, berdialog dengan kami yang ada di Mateng ini untuk mendengarkan usulan-usalan program di tahun 2025 mendatang.

 

”Dengan ini besar harapan kami, program – program yang tidak mampu kami biayai di Mateng, dapat dibiayai oleh pemerintah Provinsi dan Pemerintah pusat,” kata Arsal.

 

 

Dikatakan juga bahkan pemerintah provinsi akan menyampaikan jika program kita besar seperti rencana pelaksanaan porprov, untuk membangun infrastruktur nya seperti stadion yang angaranya pasti sangat besar pak Pj Gub dengan sendiri akan memfasilitasi kami untuk ketemu dengan pemerintah pusat.

 

‘”Kami mengapresiasi atas kehadiran pj. Gub, di Mateng melihat langsung daerah kami kemudian merespon langsung permohonan dari masyarakat maupun pemda yang ada di Mateng,” ucapnya.

 

Ditanya soal penanganan program nasional Arsal mengatakan pihaknya akan tetap fokus dan akan terus bersinergi dengan semua sektor yang ada di Mateng, bahkan saat ini pihaknya sedang merancang bagaimana keterlibatan pihak swasta dalam penanganan program -Program nasional tersebut.

 

”Kita akan melibatkan pihak swasta, sala satu contohnya yakni melibatkan pihak perusahaan sawit, dimana kita inginkan mereka terlibat langsung masalah penanganan stunting di wilayah masing-masing dimana ia mendirikan perusahaan,” bebernya.

 

”Alangkah tidak eloknya jika persoalan stunting persoalan masyarakat ekstrim itu berada di lingkungan pabrik – pabrik,” sambung Arsal.

 

Dengan demikian, Arsal berharap pihak swasta yang ada di Mateng, ada perhatian serius dalam membantu pemda untuk menangani persoalan yang menjadi program nasional tersebut.***