Pemuda Indonesia dan Pemilu Damai
Newssulawesi.com – Pemilihan Umum 2019 tinggal menghitung hari, pesta demokrasi yang dilaksanakan dinegara ini adalah hal yang ditunggu2 oleh warga negara Indonesia, antusiasme peserta pemilu maupun pendukung juga terlihat sangat meriah, kesemuanya dalam banyak kesempatan mengatakan akan menyukseskan pemilu 2019 ini, menciptakan kedamaian dan ketenteraman.
Namun jika melihat sejarah pemilihan umum legislatif maupun presiden angka Golongan Putih(golput) ternyata selalu mengalami kenaikan dari waktu ke waktu. sejak 2004 angka golput berada dikisaran 21-23%,namun di 2014 sudah berada dikisaran 30%. Bahkan jika kita melihat pemilu 1999, angka golput hanya ada dikisaran 7-9% saja. Tentu ini sebuah ironi dalam kehidupan berdemokrasi bangsa ini.
Dimana Pemilu adalah ajang untuk menentukan nasib bangsa kedepan, dimana kita sebagai warga negara diharapkan dapat memilih pemimpin yang benar-benar dapat membawa kemajuan bagi bangsa Indonesia, Memilih pemimpin yang baik untuk mencegah yang buruk berkuasa, memilih pemimpin yang memiliki integritas dan kemampuan yang baik untuk memimpin 270 juta lebih warga Indonesia.
Oleh karena itu, sebagai pemuda, sebagai masa depan bangsa, sebaiknya kita senantiasa berupaya mengajak dan memberikan edukasi politik yang baik kepada setiap warga negara agar benar menggunakan hak pilihnya dengan baik, mengajak warga berbondong-bondong datang ke TPS pada tanggal 17 April 2019.
Kemudian selain persoalan golput, masih ada persoalan-persoalan lain yang menjadi tantangan bagi pemuda, serta menjadi tanggung jawab kita semua untuk berusaha mencegah agar dalam pemilu kali ini benar-benar dilaksanakan sesuai asas pemilu, yaitu Langsung, Umum, adil, jujur, rahasia, dan bebas. Agar apa? Agar bangsa ini benar-benar mendapatkan pemimpin yang terbaik, serta rakyat betul-betul memaknai dan merasakan bahwa pemilu pada hakikatnya adalah benar Pesta Demokrasi untuk rakyat Indonesia.
Selain itu, pemuda harus menjadi garda terdepan untuk menolak Politik uang, penyebaran berita HOAX, dab juga penggunaan isu sara dalam pemilu kali ini. Hal-hal tersebut adalah perusak tatanan kehidupan masyarakat, membodohi masyarakat untuk berpikir praktis dan instan.
Bangsa ini adalah bangsa yang majemuk, menghargai perbedaan sebagai suatu kekayaan Indonesia. Mari pemuda kita menjaga itu, mari kita beritakan hal yang positif dan benar, mari mengedukasi adik-adik kita yang merupakan pemilih pemula agar tidak terlibat politik uang, mari menggunakan media sosial dengan baik agar memberikan informasi yang benar kepada kawan, mari menjunjung tinggi persatuan agar kita tidak terkotak-kotakan dalam sebuah pemikiran yang idiot dan radikal tentang kebhinnekaan.
Itu semua merupakan tanggung jawab pemuda hari ini, agar kedepan bangsa ini benar-benar dapat menikmati masa keemasannya, sesuai dengan harapan founding fathers bangsa ini.
Tidak sedikit berita hoax yang kita konsumsi setiap hari, hal ini sengaja diproduksi oleh pihak-pihak yang memang menginginkan bangsa ini mundur, olehnya itu mari kita bijak dalam menanggapi berbagai isu, jangan terlalu cepat dalam mengambil kesimpulan. Tapi coba dalami dan mencari referensi yang lain agar informasi yang kita dapatkan benar-benar akurat dan berimbang.
Terakhir, harapan saya adalah mari kita semua manjaga bangsa ini. Mari jaga persahabatan dan persaudaraan yang sudah terbangun dengan baik, jangan karena pemilu kita bertengkar, jangan karena pemilu kita bermusuhan.
Mari maknai pemilu sebagai sebuah pesta bersama yang harusnya semua tahapannnya membawa kebahagiaan bagi kita semua warga negara.
Oleh : Nelwan Jhonatan
Jabatan:
1. Ketua Pergerakan Pelajar Indonesia Raya (Parindra) Sulawesi Barat
2. Koordinator Forum Pemuda Mateng Peduli Demokrasi (FPPMD)