PW GP Ansor Sulbar Gelar Apel Kesakitan Pancasila 2024, Mengawal Kepemimpinan Indonesia ke Depan

Mateng(Sulbar) _ Dalam rangka memperingati Hari Kesakitan Pancasila 1 Oktober 2024, Pimpinan Wilayah (PW) Gerakan Pemuda (GP) Ansor Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) gelar Apel Kesakitan Pancasila 2024, “Mengawal Kepemimpinan Indonesia ke Depan”.

 

Kegiatan tersebut dilaksanakan di Puncak Salugatta Desa Salugatta Kecamatan Budong-budong Kabupaten Mamuju Tengah (Mateng) Sulbar, Selasa (01/10/24).

 

Mewakili Ketua Wilayah Sebagai Pembina Upacara, H. Bunawan Daimun membacakan point sambutan Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) GP Ansor.

 

– Sebagai bangsa yang mempunyai sejarah panjang, dengan pergolakan yang cukup kompleks, kita pernah menghadapi momen getir dan tragis yang menyebabkan pertentangan antara anak semua bangsa. Pergolakan yang didorong oleh perbedaan Ideologis yang cukup fundamental ini menghadirkan satu keyakinan bersama yang sampai hari ini masih kita semai sebagai pegangan kehidupan berbangsa, bermasyarakat dalam kehidupan nasional hingga regional dan internasional. Itulah yang kita kenal sebagai Hari Kesakitan Pancasila. Sebuah perayaan yang kita peringati setiap tahun, untuk mengingatnya sebagai imajinasi kebangkitan kohesi bangsa sekaligus mengaktivasi nilai-nilai luhur ke kancah yang lebih luas dengan semangat baru sesuai perkembangan zaman

 

– Adalah tepat saat ini kita menggelar dan melaksanakan apel ini di tengah masa-masa transisi kepemimpinan. Karena bagi kami sekalian memperingati Hari Kesakitan Pancasila adalah mengkonfirmasikan nilai-nilai Pancasila untuk pembangunan nasional yang akan dilakukan oleh pemerintah ke depan, baik di aspek ekonomi, politik, budaya, dan hingga pergaulan bangsa ke depan dalam dunia global.

 

– Dunia ekonomi global sedang mengalami kontraksi, mengalami ketidakpastian dan krisis yang mengkhawatirkan. Perang mengalami perluasan, geopolitik tegang dalam hubungan yang konfliktual. Ini kian menambah catatan bahwa perlunya satu pandangan universal yang bisa membuat perubahan. Dan saya menyakini hal ini ada di Pancasila. Pancasila mempunyai nilai universal yang bisa diaplikasikan dalam kehidupan global baik ekonomi dan geopolitik.

 

– Maka saya pastikan dengan semangat nilai Pancasila, serta tantangan bangsa dalam kehidupan dunia global, eksistensi Ansor dengan segala perangkatnya akan mengawal dengan sungguh dan serius kepemimpinan pemerintahan 5 tahun ke depan. Kita tidak bisa membiarkan negara sebagai aktor tunggal dalam pergaulan dunia global, berjalan sendiri tanpa bantuan dari Ansor. Kita akan menjadi bagian di belakang dan samping, bahkan di depan pemerintah untuk kedaulatan bangsa.

 

– Inilah mimpi besar pendiri bangsa kita, para kiai kita, bahwa Ansor harus menjadi pa du dan pionir, menjadi penolong dan pelopor dalam tata kelola bangsa menuju peradaban dunia baru yang lebih damai dan berkeadilan.

 

Upacara berjalan dengan lancar dan tertib.(EE)