Retakan Aspal Jalan Trans Pasangkayu Ancam Keselamatan Pengendara

Pasangkayu — Jalan yang menghubungkan wilayah Provinsi Sulawesi Barat – Provinsi Sulawesi Tengah, tepatnya di jalan trans dusun Siparappe, Desa Lariang, Kecamatan Tikke Raya, Kabupaten Pasangkayu, sangat membahayakan/mengancam keselamatan para pengguna jalan.

 

Pasalnya sekitar 10 meter jalan tersebut terjadi retakan besar pada aspal yang diakibatkan oleh adanya tanah longsor pada bagian pinggiran jalan itu.

 

Dari pantauan, bagian pinggir jalan aspal terkikis sedalam sekitar satu meter yang menampakkan aspal di jalan itu nampak retak di beberapa titik hingga memungkinkan air hujan masuk ke dalam lubang dan mengikis sedikit demi sedikit bagian pinggir jalan.

 

Akibat hal tersebut, ditakutkan akan memperparah kondisi jalan, serta menambah rawannya ke longsoran di jalan itu.

 

“Dikhawatirkan mobil dengan muatan berat saat melintas di jalan itu dapat mengakibatkan longsor,” ujar Ambo Roa, warga setempat.

 

Ia mengaku kondisi ini sudah berlangsung sejak lama, namun diperparah oleh hujan yang mengguyur wilayah itu tiga hari lalu.

 

“Sudah lama begitu tapi baru kemarin parahnya, karena hujan deras pada Rabu kemarin,” katanya.

 

Lanjut, Roa menjelaskan wilayah itu memang rawan longsor, akibat tanah di area itu merupakan tanah gambut sehingga ia dan warga setempat berharap agar pemerintah secepatnya mengatasi kondisi ini.

 

“Semoga cepat diperbaiki, karena selain takut longsor, juga mengantisipasi terjadinya kecelakaan di jalan itu,” harapnya.

 

Diketahui, sekitar samping jalan terdapat kebun sawit, dan posisi kebunnya berada di bawah tebing setinggi kurang lebih 8 meter.

 

Posisi jalan yang berada tepat di dekat tikungan S juga dikhawatirkan dapat menyebabkan rawan kecelakaan akibat tidak ada plang penanda jalan rusak, serta tak adanya penerangan di jalan ketika malam hari.

 

Demi mengantisipasi kecelakaan di jalan itu, masyarakat hanya menggunakan daun sawit yang ditancap pada retakan jalan sebagai penanda jalan rusak.Endhy/***