Rumah Roboh Akibat Angin Kencang di Mateng, Komunitas Satu Jiwa Gerak Cepat Bantu Bangun Rumah Pua Aco

Budong-budong(Mateng) – Akibat angin kencang yang melanda Mamuju Tengah beberapa hari lalu, membuat puluhan rumah warga rusak.

 

Berdasarkan rilis data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Mamuju Tengah (Mateng) sedikitnya terdapat 34 Kepala Keluarga (KK) yang terdampak.

 

Selain rusak ringan, beberapa rumah juga mengalami rusak parah akibat angin kencang tersebut, bahkan ada yang roboh rata dengan tanah.

 

Seperti rumah milik Pua Aco di Dusun Babana Timur Desa Babana Kecamatan Budong-Budong Mateng.

 

Rumah berdinding papan yang berukuran 6×8 meter ini roboh rata dengan tanah setelah dihempas angin kencang pada Selasa (03/01/23) dini hari.

 

Dengan kondisi itu, Komunitas Satu Jiwa bergerak cepat dengan memberikan bantuan membangun kembali rumah milik Pua Aco.

 

Anggota Komunitas Satu Jiwa berjibaku memberikan bantuan berupa semen, batako, seng, balok, pasir, triplek serta uang tunai.

 

Selain itu proses pengerjaan pembangunan juga dilakukan oleh anggota Komunitas Satu Jiwa.

 

“Ini adalah bentuk partisipasi Komunitas Satu Jiwa bagi warga yang terkena musibah,” ungkap Sudir salah satu anggota Komunitas Satu Jiwa saat dikonfirmasi melalui pesan singkat Whatsapp, Minggu (08/01/23).

 

Lanjut ia, apalagi Pua Aco hanya berprofesi sebagai pembuat gula merah (aren) yang penghasilannya hanya mencukupi kebutuhan makan sehari-hari.

 

“Kasian pekerjaannya hanya pembuat gula merah dan menghidupi empat orang anaknya,” tutur Sudir yang juga sebagai pelopor kegiatan sosial tersebut.

 

Untuk itu, kami dari Komunitas Satu Jiwa merasa prihatin dan tergerak untuk membantu.

 

Sudir menjelaskan, rumah yang dibangun oleh Komunitas Satu Jiwa ini untuk Pua Aco adalah semi permanen berukuran 4×5 meter.

 

“Lumayan kecil lah kalau untuk dihuni 5 jiwa, namun dengan bantuan ini setidaknya dapat meringankan beban Pua Aco dan keluarga,” ujar Sudir.

 

Sudir menambahkan, bahwa proses pekerjaan pembangunan sudah berjalan selama dua hari.

 

“Insya Allah, kalau tidak ada halangan hari ini atau esok,” ucapnya.

 

Sementara itu, Sekretaris Komunitas Satu Jiwa, Firman mengatakan bantuan tersebut sebagai stimulasi.

 

“Ini sebagai rangsangan bagi korban untuk melanjutkan pembangunan rumahnya agar lebih luas lagi, karena bantuan yang kita berikan hanya berukuran 4×5 meter,” kata Firman.

 

Menurutnya, ukuran seperti itu cukup sempit untuk dihuni oleh 5 orang.

 

“Kita juga berharap ada bantuan rumah dari pemerintah untuk Pua Aco, karena yang kami bantu ini belum maksimal, hanya sebagai stimulasi,” pungkasnya.(*/E)