TIM Gugus Mateng Tanggap Dalam Penanganan Covid-19
Mateng-Newssulawesi.com — Salah satu daerah tercepat di sulawesi barat untuk menentukan status siaga darurat percepatan penanganan Covid-19 adalah Kabupaten Mamuju tengah.
Setelah keluar Surat keputusan bupati Mamuju tengah tentang pernyataan darurat Covid-19 tampa harus menunggu anggaran, Mamuju tengah (mateng) sudah melakukan pencegahan dengan cara penyemprotan disingfektan di 87 titik di Mamuju tengah ini, ” Ungkap Rahmat Syam, Ketua Gugus Tugas Percepatan penangan Covid-19 Mateng saat di temui awak media di kantornya, Kamis(16/04/2020).
Mengulas kembali terkait dana tanggap darurat, Andaikan hal PDP ini betul terjadi Positif, tentu antisipasi pemerintah daerah sudah ada, yang mana sejak rapat pertama percepatan penanganan covid-19 ini, dengan langkah awal bupati mateng,dengan suka rela menyumbangkan gajinya selama satu tahun untuk pembenahan rumah sakit daerah.
“Kemudian hasil rapat awal Semua Dinas melakukan Reposting anggaran,sehingga dari sekian daerah di Sulbar kabupaten Mamuju tengah paling tercepat artinya,Saya tidak melihat berapa anggaran yang harus kita keluarkan tapi saya melihat bagaimana kita melakukan pencegahan itu dengan cepat.
Lanjut Rahmat Syam menjelaskan terkait beredarnya informasi mengenai hasil rapid test dari 38 orang tersebut,terdapat 16 orang di nyatakan positif,hal itu tentunya mengundang presepsi yang berbeda sehingga perlu diluruskan informasi tersebut supaya tidak menimbulkan berbagai penafsiran di Masyarakat.
“Disini saya perlu menegaskan bahwa, saya tidak pernah berbicara rapid test itu positif covid hanya mereka-lah yang tidak bisa membedakan antara Positif rapid test dengan Positif Swab,jadi itulah yang perlu dipahami bersama bahwa disini tidak ada lagi bahasa positif terkait hasil rapid test tapi reaktif dan non reaktif supaya tidak menghebohkan Masyarakat,” Jelasnya.
Dimana kata Dia bahwa,hasil dari pemeriksaan laboratorium itu yang ada hanya reaktif dan non reaktif, kenapa tidak di katakan Positif karna tingkat keakuratannya kalau darah maksimal baru 30% karna itu,bisa saja Rapid Testnya Positif namun hasil Swabnya Negatif,” terangnya.
Ia pun menghimbau kepada Masyarakat Mamuju tengah tidak perlu beranggapan bahwa, Jika Pasien atau keluarga pasien yang terpapar Virus Corona merasa terkucilkan sehingga ia enggan untuk melakukan pemeriksaan karna kenapa, semakin Masyarakat terbuka semakin cepat untuk dilakukan tindakan penanganan dan pencegahan penyebarannya.
“Langkah pertama kita lakukan penelusuran dengan sistem multilevel artinya,siapa yang pernah merapat baik itu keluarga atau teman dekat bahkan yang merawat pasien pun kita lakukan Pemeriksaan meskipun Ia di nyatakan Sehat,” ungkapnya.
Sebagai upaya pemerintah daerah kabupaten Mamuju tengah,dibawah Komando Bupati Mateng, H. Aras Tammauni, dengan pergerakan cepat, terpadu dan bersinergi, sehingga dengan relatif singkat Pemkab Mateng sudah memiliki gedung karangtina dengan fasilitas kelas Hotel. artinya bahwa, betul-betul Pemkab Mateng memberikan hasil kerja cepat dalam rangka percepatan penanganan Covid-19 di Mamuju tengah.(**)