TMMD ke-118 Kodim 1427/Pasangkayu, Saksi Nyata Kemanunggalan TNI Bersama Rakyat

PASANGKAYU, – Program unggulan terpadu TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) regional ke-118, Komando Distrik Militer (Kodim) 1427/Pasangkayu, tak terasa kini memasuki pekan (Minggu) ke Empat (4).

 

Program jebolan panglima tertinggi TNI di Tahun ini merupakan program yang ke-3 kalinya terlaksana di Kabupaten Pasangkayu, Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar), dengan menjadikan Desa Ako’, Kecamatan Pasangkayu, Kabupaten Pasangkayu, Sulbar, sebagai Sasaran Utamanya.

 

Penulis Edison S

 

Sebagai penulis, kali ini saya akan mencoba mengungkap keunikan serta suka-duka selama pelaksanaan TMMD ke-118. Dengan mengendarai sepeda motor metic berwarna merah, saya pun mendatangi posko utama personil Satuan tugas (Satgas) TMMD ke-118. Posko Utama berlokasikan di Desa Ako’ yang berbatasan langsung dengan Kota Pasangkayu sebagai jantung Kota Kabupaten paling Utara di Sulbar ini. Setibanya di lokasi, mata saya dipertontonkan dengan sebuah tugu prasasti TMMD yang berdiri kokoh dan nampak gagah serta indah menawan disekitar lapangan sepak Bola Desa Ako’, yang berdampingan dengan posko utama TMMD.

 

Didalam posko, terlihat jelas para personil Satgas dengan wajah yang penuh keceriaan serta senyum terpampang diwajahnya sambil menyibukkan dirinya dengan tugas-tugas mereka masing-masing.

 

Hal yang sangat positif yang dapat saya ambil saat berada di lokasi pelaksanaan TMMD, dimana terlihat jelas telah terjalin keakraban dengan sebuah rasa kekeluargaan antara para TNI yang tergabung dalam satgas TMMD bersama warga sekitarnya.

 

“Kami warga disini sangat senang pak dan bahagia melihat bapak-bapak TNI membangun Desa kami,” ungkap seorang lelaki paruh bayah, Muh Agus, saat kami berbincang-bincang sambil menikmati segelas kopi, Senin Malam (16/10/2023).

Dengan wajah penuh keceriaan dan tak nampak rasa lelah setelah turut membantu personil Satgas TMMD bekerja di lokasi sasaran fisik TMMD, lelaki 4 Anak ini lanjut bercerita tentang pengalamannya selama hampir memasuki 4 pekan bekerja bersama personil satgas TMMD. Dimana bapak ini mengungkapkan rasa bahagianya dan perasaannya yang tak mampu ia gambarkan saat bekerja bersama satgas TMMD, dimana ia merasa tak pernah merasa lelah meski teriknya matahari seolah membakar kulitnya.

 

“Bagaimana mau merasa lelah, bila kami bergotong-royong sambil bersenda gurau dengan tetap memperhatikan bobot pekerjaan. Bahkan hal ini terkadang lanjut dimeja makan saat kami menyantap makan siang maupun makan malam di saat lembur bersama bapak TNI,” jelas Muh Agus penuh percaya diri.

 

 

Ibu-ibu tak ingin ketinggalan.

Adapun sebuah pemandangan yang tak pernah terbayangkan, seolah tak ingin ketinggalan, bahkan para istri atau ibu-ibu di Desa Ako’ sekitar lokasi pelaksanaan TMMD turut membantu. Terkadang terlihat para ibu membantu para suami mereka dengan membuat kopi atau teh serta cemilan pisang goreng buat disantap bersama personil satgas TMMD.

“Kami senang melihat semangat warga sekitar yang ikut berbaur bersama personil TMMD. Bukan hanya para suami, bahkan ibu-ibu pun tak mau kalah dan turut membantu dengan mempersiapkan cemilan serta santap makan siang atau santap malam saat kerja lembur malam hari,” ujar Pasi Ter Kapten Inf Ismail, yang ikut nimbrung bincang-bincang bersama awak media ini.

 

Ismail juga mengungkapkan, dalam keseharian pelaksanaan TMMD menjadi momen tersendiri bagi TNI bersama masyarakat. Dimana seolah tak ada batasan, masyarakat bersama TNI melebur menjadi satu dengan bergotong-royong.

 

“Seolah telah menghidupkan kembali semangat gortong-royong ditengah-tengah masyarakat, program TMMD ini merupakan bukti nyata kemanunggalan TNI bersama rakyat,” pungkasnya penuh semangat yang berapi-api.

 

(Feature)