Didampingi Dinkes Mateng, BPOM Sulbar Sidak Takjil di Topoyo

Mateng (Sulbar) — Balai Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Mamuju, Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar), sidak makanan takjil di Pasar Topoyo, Kecamatan Topoyo, Kabupaten Mamuju Tengah (Mateng), Senin 10 Desember 2025.

 

Sidak yang di pimpin oleh Ketua Tim Pemeriksaan Bahria itu, terpantau di dampingi oleh Tim dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Mateng.

 

Menurut Ketua Tim Pemeriksaan Bahria, kepada sejumlah awak media, usai sidak mengatakan bahwa sidak makanan takjil ramadhan yang di lakukan tahun lalu juga tidak di temukan makanan yang mengandung bahan berbahaya, relatif sama dengan tahun ini 2025.

 

Sehingga menurutnya hal itu membuktikan bahwa masyarakat khususnya pelaku usaha di Mateng sudah mampu menerapkan cara memproduksi makanan yang baik.

 

“Ini kabar baik, seperti tahun sebelumnya makanan takjil aman. dari pemeriksaan 12 sampel makanan takjil ramadhan tahun ini semua menunjukkan negatif, artinya tak ada yang mengandung 4 unsur berbahaya, seperti boraks, formalin, pewarna rodamin B, serta pewarna metamin yellow. empat unsur ini aman dari 12 sampel itu,” ujarnya.

 

“Kegiatan pemeriksaan seperti ini sudah rutin di lakukan setiap tahun nya, dan tahun ini aman seperti tahun lalu,” sambung nya.

 

“Menurut kami penerapan produksi pangan oleh pelaku usaha di Mateng saat ini sudah baik, ini kabar menggembirakan,” ungkap Bahria.

 

“Setelah di Mateng, kita akan langsung ke Pasangkayu, sebelumnya kami Tim sudah lakukan juga pemeriksaan di Kabupaten Majene, Polman, dan sore ini Senin 10 Maret 2025 di Mateng,” tambahnya.

 

Bahria menambahkan adapun jenis makanan yang mengandung bahan berbahaya yang biasa di temukan itu yakni pada makanan olahan Ikan, tahu dan mie.

 

“Untuk parameter atau rujukan makanan yang biasa di jumpai mengandung Formalin atau boraks itu ada pada olahan Ikan, tempe serta mie,” tutupnya.*/RL