Hidupnya Karang Taruna dan Pelaku Sosial Masyarakat Didesa, Akan Mampu Mengurangi Kesenjangan Sosial

Mateng, newssulawesi.com – Perkembangan disuatu daerah tidaklah terlepas dari kesenjangan sosial, tak terkecuali didaerah baru seperti kabupaten Mamuju Tengah ini. Olehnya itu harapan Karangan Taruna dan Pelaku Sosial Masyarakat (PSM) harusnya terbentuk disetiap Desa.

Karang Taruna dan Pelaku Sosial Masyarakat adalah lembaga yang merupakan wadah para generasi muda, tidak harus melupakan tanggung jawab sosial terhadap lingkungan, kelak mereka harus produktif secara ekonomi untuk mendukung kehidupanya, membuka peluang kerja bagi anggotanya sehingga kegiatan tersebut menjadi cikal bakal terbentuknya kesempatan kerja yang lebih luas.

Hal tersebut disampaikan oleh Hamka, S. Pd. I, Ketua Badan Kehormatan DPRD Mamuju Tengah saat diwawancara di ruang kerjanya, Jmat (22/3/2019).

“Karang taruna dan PSM dibawah naungan kementrian sosial yang tentu mendapat bimbingan dan pelatihan kepada pengurus Karang Taruna dan Pelaku Sosial Masyarakat”. Ungkap Hamka
Lanjut ia, bentuk daripada Usaha ekonimi produktif itu sendiri yaitu berbagai macam usaha yang tergabung dalam Kelompok Usaha Bersama (KUBE) dan tiap kelompok biasanya terdiri dari 10 sampai 20 orang per kelompok.

Menurutnya, Usaha yang dijalankan disesuaikan dengan potensi lingkungan dan ketrampilan yang dimiliki oleh pengurus atau anggota, sehingga nantinnya bisa meningkatkan kualitas hidup anggota Karang Taruna dan Pelaku Sosial Masyarakat.

“Banyak jenis sebetulnya yang dapat dilakukan oleh Karang Taruna dan PSM seperti perdagangan yang meliputi hasil bumi, produk olahan, jasa seperti pengelolaan listrik online, air bersih, bengkel, percetakan dan sablon, sedangkan kalau peternakan dan pertanian bisa perikanan, peternakan unggas maupun peliharaan hewan lainya tetapi karena kita hidup di negara agraris bisa juga melakukan usaha tanaman pangan, namun kedua lembaga ini tidak ada bisa diperbuat tanpa menerima bimbingan dan pelatihan dari Kementrian Sosial,”ujarnya.

Hamka, yang pernah menjadi pengurus Karang Taruna desa, juga pernah menjadi pengurus inti Karang Taruna provinsi Sulawesi Barat, bahkan sering mengikuti berbagai pelatihan dan bimbingan terkait Karang Taruna ini mengharapkan bahwa kedua lembaga tersebut mampu mengangkat nama baik desa serta mampu mengurangi kesenjangan sosial.

(NS)