Pondok Pesantren Nurul Ilmi Karondang Mateng Peringati Maulid Nabi dan Khataman Sharaf Ke-VI

Budong-budong(Mateng)_Yayasan Haji Leda Pondok Pesantren Nurul Ilmi Karondang Peringati Maulid Nabi Muhammad Sallalahu Alaihi Wassalam (SAW) Dirangkaikan dengan Khataman Sharaf Ke-VI.

Kegiatan tersebut dilaksanakan di Kompleks Pondok Pesantren Nurul Ilmi Karondang Desa Babana Kecamatan Budong-budong Kabupaten Mamuju Tengah (Mateng), Senin (05/12/22).

Mengawali sambutannya Arsal Aras Ketua DPRD Mateng mengatakan tadi saya mendengar curhatan-curhatan ketua yayasannya, kemudian yang mewakili wali Santri, terkait kondisi Pondok ini.

Ia melanjutkan kemarin saya melepas Santri santriwati untuk berangkat bertanding ke tingkat Provinsi Sulawesi Barat di rumah jabatan pendopo.

“Dan Alhamdulillah peserta dari Mateng menjadi juara umum lomba sains tingkat Sulbar sehingga pesertanya mewakili Sulbar ke tingkat Nasional, itu ada beberapa pondok-pondok Pesantren tetapi yang terbanyak itu ada di sini,” ungkapnya.

Ia menambahkan kita berharap bahwa pembinaan pondok pesantren ini tidak berkurang dengan kondisi yang seperti disampaikan tadi.

“Saya menganggap ini persoalan rezeki yang tertunda saja, kenapa karena ini persoalan komunikasi, seandainya saya diberitahu bahwa bisakah saya dibantu Tahun 2022 dan penyampaiannya itu diberitahu sejak Januari kemarin pasti saya bilang bisa, hanya dalam membelanjakan program-program yang ada di APBD itu ada mekanisme mekanismenya,” bebernya.

Ia juga menegaskan terkadang kita harus memulai dari awal tidak ada yang instan.

“Semoga Maulid hari ini momentum silaturahmi kita di tempat ini dan di masa yang akan datang pemerintah akan hadir di sini,” terangnya.

Ditempat yang sama Askary Anwar Sekda Mateng mengatakan bahwa Pemerintah hanya ingin menyampaikan mari kita teladani sifat-sifat Rasulullah Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam dalam mengisi Setiap kegiatan pembangunan termasuk pembangunan sumber daya manusia.

“Saya yakin bahwa pesantren yang ada di seluruh Indonesia bahkan di dunia ini itu berjiwa Mandiri, semangat yang kuat, sudah terbukti di tempat ini,” ungkapnya.

Ia melanjutkan meskipun berbagi tantangan, Alhamdulillah kurang lebih 300 santri yang sudah belajar di sini itu sudah luar biasa dan itu membantu pemerintah mengembangkan situasi dan kondisi kita saat ini yang memang membutuhkan bimbingan agama,” tuturnya.

Ia menambahkan kalau terkait program pemerintah yang harus kita sinergikan dengan program-program pondok pesantren saya kira itu tidak ada masalah, dibeberapa wilayah yang ada Mamuju Tengah ini sebuah daerah yang ditumbuhi berbagai pesantren-pesantren yang berkualitas.

Ia juga katan Saya sedikit ingin menyampaikan terkait curhat Ketua Pondok dan Ketua Komite, meningkatkan kualitas sumber daya manusia anak-anak kita itu tidak cukup dengan pengetahuan intelektual ataupun pengetahuan ilmiah dan ilmu agama yang kita berikan, Kalau bahasa ilmiahnya menurut Profesor itu disebut dengan networking. Membangun jaringan komunikasi Ternyata jauh lebih besar keberhasilan seseorang apabila dia punya hubungan ke banyak orang.

“Minimal ada dulu kita bantukan, tetapi tidak dalam konteks pemaksaan ya seperti disampaikan, nanti kita mulai dari sekolah santri, cari jalan keluarnya sesuai dengan mekanisme penentuan serta kemampuan anggaran yang kita miliki,” katanya.

Menutup sambutannya tingkat kemandiriannya sudah ada, buktinya sudah ada prestasinya maka pemerintah wajib hadir didalamnya.

Turut Hadir Ka. Kemenag Mateng, Perwakilan Polres Mamuju Tengah, Kepala OPD, Kepala Desa Babana, Tokoh Agama, Tokoh Masyarakat, Ormas Islam, Wali Santri Santriwati dan tamu undangan lainnya.

Penulis : Erik